Sukses

MCR Akan Tampil di When We Were Young Festival, Ini 6 Lagu Terbaiknya

Nama My Chemical Romance (MCR) muncul di poster When We Were Young Festival. Cek enam lagu fenomenal mereka.

Liputan6.com, Jakarta - When We Were Young Festival menarik perhatian netizen karena menampilkan nama-nama musisi terkenal di era 2000-an. Nama My Chemical Romance (MCR) menjadi salah satu nama yang muncul paling atas. 

My Chemical Romance adalah band bergenre rock yang berasal dari New Jersey. Anggotanya adalah Gerard Way, Mike Way, Frank Iero, dan Ray Toro. 

Popularitas MCR meroket berkat album Three Cheers for Sweet Revenge (2004) dan The Black Parade (2006).

Faktor yang unik dari MCR adalah paduan musik rock dengan konsep gotik yang teatrikal. Pada 2000-an, lagu-lagu seperti Helena dan I Don't Love You sangatlah populer di kalangan anak muda, meski tanpa adanya media sosial. 

Sembari menanti When We Were Young Festival, berikut enam lagu My Chemical Romance yang paling fenomenal versi Global Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

6. Teenagers

They're gonna clean up your looks

With all the lies in the books

To make a citizen out of you

Because they sleep with a gun

And keep an eye on you, son

Album: The Black Parade 

Teenagers adalah salah satu single dari album The Black Parade. Ini adalah lagu MCR yang paling populer di Spotify yang telah dimainkan lebih dari 500 juta kali.

Liriknya membahas tentang orang dewasa yang tak mempercayai remaja, tetapi MCR berkata akan menerima para remaja yang memberontak.

3 dari 7 halaman

5. Sing

Sing it for the deaf

Sing it for the blind

Sing about everyone that you left behind

Sing it for the world

Album: Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys 

Melodi dan lirik dari lagu ini sangatlah mudah dinikmati. Konsep album ini adalah menampilkan alter-ego dari MCR, yakni Fabulous Killjoys. 

Musik videonya pun bagaikan film aksi dan menampilkan Fabulous Killjoys dalam melawan musuh mereka, yakni Korse. 

Pada 2011, MCR merilis ulang lagu ini untuk mendukung korban Gempa Tohoku. Lagunya dirilis dengan judul Sing It For Japan. Musik videonya menampilkan dampak dari gempa tersebut.

4 dari 7 halaman

4. Cancer

I will not kiss you

'Cause the hardest part of this

Is leaving you

Now turn away

'Cause I'm awful just to see

Album: The Black Parade 

Sesuai judulnya, lagu ini bercerita tentang seorang pasien kanker dan kisah cintanya. Lagu ini sempat menuai kontroversi. 

Akan tetapi, Gerard Way mempertahankan lagu ini karena ingin membuat lagu yang gelap, serta menampilkan kanker dengan adanya, sebab menurutnya penyakit kanker memang brutal.

5 dari 7 halaman

3. Welcome to the Black Parade

When I was a young boy

My father took me into the city

To see a marching band

He said, "Son, when you grow up

Would you be the savior of the broken

The beaten and the damned?" 

Album: The Black Parade 

Satu lagi melodi MCR yang sulit dilupakan para fans. Suara piano dan lirik pembuka lagu ini sangatlah ikonik. 

Penampilan para anggota band dengan baju marching band berwarna hitam, serta rambut Gerard Way yang diwarnai putih dalam musik videonya, masih menjadi visual MCR yang paling populer.

Lagu ini adalah lagu kedua MCR yang paling populer di Spotify setelah Teenagers.

6 dari 7 halaman

2. Helena

What's the worst that I can say?

Things are better if I stay

So long and goodnight

So long and goodnight

Album: Three Cheers for Sweet Revenge 

Helena adalah lagu pembuka dari lagu Three Cheers. Musik video Helena sangatlah fenomenal dengan menampilkan anggota MCR yang bernyanyi dihadapan peti mati di gereja. 

Makna lagu itu ternyata cukup personal bagi MCR. Helena sebetulnya adalah nenek dari Gerard dan Mike Way, nama aslinya adalah Elena. 

Pesan dari lagu ini adalah mengenai penyesalan dari Frank Iero yang tidak berada di sisi neneknya di momen-momen berharga. 

7 dari 7 halaman

1. I Don't Love You

When you go

And would you even turn to say

I don't love you

Like I did

Yesterday

Album: The Black Parade

Satu lagi lagu andalan dari album The Black Parade. Lagu rock ballad ini berkisah tentang perpisahan. Judul dan chorusnya mudah diingat dan memiliki makna mendalam. 

Video klip dari lagu ini juga terbilang artistik. Seluruh videonya tampil dengan visual BW, dan menampilkan seorang wanita putih dan laki-laki hitam yang memadu kasih dan berpisah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.