Sukses

Terkuak, Ini Pelapor Lokasi Persembunyian Anne Frank Kepada Nazi

Buku harian milik Anne Frank yang diterbitkan setelah kematiannya, adalah catatan tangan pertama paling terkenal tentang kehidupan Yahudi selama perang dunia.

Liputan6.com, Amsterdam - Investigasi baru telah mengidentifikasi seorang tersangka yang mungkin telah mengkhianati Anne Frank dan keluarganya kepada Nazi.

Penulis buku harian keturunan Yahudi itu meninggal di kamp konsentrasi Nazi pada 1945, di usia 15 tahun, setelah dua tahun bersembunyi.

Buku harian milik Anne Frank yang diterbitkan setelah kematiannya, adalah catatan tangan pertama paling terkenal tentang kehidupan Yahudi selama perang dunia, demikian dikutip dari BBC, Selasa (18/1/2022).

Sebuah tim termasuk mantan agen FBI mengatakan, Arnold van den Bergh, seorang tokoh Yahudi di Amsterdam, diyakini "menyerahkan" keluarga Frank untuk menyelamatkan keluarganya sendiri.

Tim yang terdiri dari sejarawan dan ahli lainnya, menghabiskan enam tahun menggunakan teknik investigasi modern untuk memecahkan kasus ini.

Itu termasuk menggunakan algoritme komputer untuk mencari koneksi antara banyak orang yang berbeda, sesuatu yang akan memakan waktu ribuan jam bagi manusia.

Van den Bergh pernah menjadi anggota Dewan Yahudi Amsterdam, sebuah badan yang dipaksa untuk menerapkan kebijakan Nazi di wilayah-wilayah Yahudi.

Namun, itu dibubarkan pada tahun 1943, dan anggotanya dikirim ke kamp konsentrasi.

Tetapi tim menemukan bahwa van den Bergh tidak dikirim ke kamp, ​​​​dan malah tinggal di Amsterdam seperti biasa pada saat itu. Ada juga anggapan bahwa seorang anggota Dewan Yahudi telah memberi informasi kepada Nazi.

"Ketika van den Bergh kehilangan semua rangkaian perlindungannya, hal yang mampu membebaskannya dari keharusan pergi ke kamp adalah memberikan sesuatu yang berharga kepada Nazi agar dia dan istrinya pada saat itu tetap aman," mantan FBI agen Vince Pankoke mengatakan kepada CBS 60 Minutes.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Benarkah Ayah Anne Frank Sudah Tahu?

Tim tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah berjuang melakukan pengungkapan bahwa ada Yahudi lain yang mungkin adalah pengkhianat.

Tapi dugaan lain juga menemukan bukti yang menunjukkan Otto Frank, ayah Anne, mungkin sendiri telah mengetahuinya dan merahasiakannya.

Dalam file penyelidik sebelumnya, mereka menemukan salinan catatan anonim yang dikirim ke Otto Frank yang mengidentifikasi Arnold van den Bergh sebagai pengkhianatnya.

Pankoke mengatakan kepada 60 Minutes bahwa anti-Semitisme mungkin menjadi alasan mengapa hal itu tidak pernah dipublikasikan.

"Mungkin dia hanya merasa jika saya mengungkit ini lagi itu hanya akan membuat api semakin membesar," katanya.

"Tetapi kita harus ingat bahwa fakta bahwa [van den Bergh] adalah orang Yahudi, berarti dia ditempatkan pada posisi yang tidak dapat dipertahankan oleh Nazi, kecuali melakukan sesuatu demi menyelamatkan hidupnya."

Surat kabar Belanda de Volkskrant melaporkan bahwa van den Bergh meninggal pada tahun 1950.

Dalam sebuah pernyataan, museum Anne Frank House mengatakan "terkesan" dengan pekerjaan tim investigasi.

Direktur eksekutifnya, Ronald Leopold, menambahkan bahwa penelitian baru telah "menghasilkan informasi baru yang penting dan hipotesis menarik yang layak untuk penelitian lebih lanjut".

Pihak museum mengatakan tidak terlibat langsung dalam penyelidikan tersebut tetapi telah berbagi arsip dengan tim penyidik.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran COVID-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.