Sukses

15-1-1929: Lahirnya Aktivis HAM Martin Luther King Jr

93 tahun yang lalu, Martin Luther King Jr lahir.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 15 Januari 1929, Martin Luther King Jr lahir di Atlanta, Georgia sebagai putra seorang pendeta Baptis. King menerima gelar doktor dalam bidang teologi dan pada 1955, membantu mengorganisir protes besar pertama dari gerakan hak-hak sipil Afrika-Amerika, yakni Boikot Bus Montgomery yang berhasil.

Dipengaruhi Mahatma Gandhi, ia menganjurkan pembangkangan sipil dan perlawanan tanpa kekerasan terhadap segregasi di Selatan. 

Protes damai yang dia pimpin di seluruh Amerika Selatan sering bertemu dengan kekerasan, tetapi Martin Luther King dan para pengikutnya tetap bertahan, dan gerakan itu mendapatkan momentum. Demikian seperti dikutip dari laman History, Jumat (14/1/2022).

Seorang orator yang kuat, King mengimbau cita-cita Kristen dan Amerika dan memenangkan dukungan yang berkembang dari pemerintah federal dan kulit putih Utara. 

Pada 1963, Bayard Rustin dan A. Philip Randolph memimpin pawai besar-besaran di Washington untuk Pekerjaan dan Kebebasan; grand final acara tersebut adalah pidato "I Have a Dream" dari King yang terkenal. Sekitar 250 ribu orang berkumpul di luar Lincoln Memorial untuk mendengarkan pidato yang menggetarkan itu. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menang Nobel Perdamaian

Pada tahun 1964, gerakan hak-hak sipil mencapai dua keberhasilan terbesarnya yakni ratifikasi Amandemen ke-24, yang menghapus pajak pemungutan suara, dan Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 , yang melarang diskriminasi rasial dalam pekerjaan dan pendidikan dan melarang pemisahan rasial di fasilitas umum.

Belakangan tahun itu, King menjadi orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian (pada tahun 2014 Malala Yousafzai menjadi orang termuda yang menerima hadiah tersebut pada usia 17 tahun).

Pada akhir 1960-an, King secara terbuka mengkritik keterlibatan AS di Vietnam dan mengalihkan upayanya untuk memenangkan hak ekonomi bagi orang Amerika yang miskin.

Dia dibunuh di Memphis, Tennessee, pada tanggal 4 April 1968.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.