Sukses

Staf PM Boris Johnson Dituduh Lebih Banyak Langgar Aturan Pembatasan COVID-19

Atas laporan ini, Boris Johnson dituduh melakukan beberapa pelanggaran, bukan hanya sekali.

Liputan6.com, London - Staf Downing Street telah dituduh mengadakan dua pesta perpisahan di gedung No 10 kota London, pada malam pemakaman Duke of Edinburgh.

The Telegraph melaporkan pertemuan itu terdiri dari sekitar 30 orang yang minum alkohol dan menari mengikuti musik hingga dini hari tanggal 17 April 2021.

Atas laporan ini, staf Boris Johnson dituduh melakukan beberapa pelanggaran, bukan hanya sekali.

Pembatasan COVID-19 pada saat itu melarang orang untuk berkumpul dalam ruangan antar rumah tangga yang berbeda, demikian dikutip dari BBC, Jumat (14/1/2022).

Downing Street Nomor 10 kala itu juga dituduh mengadakan pidato perpisahan untuk mantan direktur komunikasi Boris Johnson, James Slack.

Saat ditanya soal itu, pihak terkait tak berkomentar, terutama saat ditanya soal ada pesta minum dan menari.

Seorang juru bicara mengkonfirmasi mantan direktur komunikasi Boris Johnson, James Slack, "memberikan pidato perpisahan" untuk berterima kasih kepada rekan-rekan sebelum mengambil peran baru sebagai wakil editor surat kabar The Sun.

PM Inggris tidak berada di kedua pertemuan itu karena dia menghabiskan akhir pekan di tanah kampung halamannya, Checkers.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kritik untuk Boris Johnson

Wakil Pimpinan Partai Buruh, Angela Rayner, melemparkan kritikan pada Boris Johnson dengan mengatakan; "uang berhenti di tangan sang perdana menteri" atas "budaya dan perilaku" di dalam Downing Street No 10.

Menurut Telegraph, pesta kepergian Slack bertepatan dengan pertemuan lain di ruang bawah tanah untuk salah satu fotografer pribadi PM Johnson yang mengundurkan diri.

Peristiwa yang dilaporkan diadakan pada saat Inggris berada dalam masa berkabung nasional, yang berlangsung dari 9 April hingga 17 April, setelah kematian Pangeran Philip.

3 dari 3 halaman

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.