Sukses

10 Januari 2022: Angka COVID-19 Dunia Tembus 306 Juta, Kasus di Turki Meroket

Update COVID-19 dunia, termasuk kasus kenaikan di Turki.

Liputan6.com, Ankara - Jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 306,9 juta kasus. Dalam 28 hari terakhir, ada 35,4 juta kasus baru, berdasarkan data Johns Hopkins University, Senin (10/1/2022).

Angka 35,4 juta itu adalah tanda meroketnya kasus COVID-19, sebab pada kuartal akhir 2021, kasus selama 28 hari terakhir sempat turun hingga 12 juta kasus saja di seluruh dunia.

Berikut lima negara dengan kasus baru Virus Corona terbanyak:

1. Amerika Serikat: 9,8 juta

2. Prancis: 3,6 juta

3. Inggris: 3,5 juta

4. Italia: 2 juta

5. Spanyol: 1,8 juta 

Berikutnya ada Jerman dan Turki yang masing-masing mencatat 1 juta dan 894 ribu kasus selama 28 hari terakhir. Daily Sabah melaporkan kasus harian telah tembus 60 ribu di Turki pada akhir pekan kemarin.

Angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 tidak melonjak dan melanjutkan tren menurun di awal 2022. Namun, WHO telah memperingatkan agar tak ada yang menyepelekan varian Omicron yang bisa menular lebih cepat, meski tak separah Delta.

Cara melawan varian Omicron masih tetap dengan vaksinasi dan protokol kesehatan seperti masker dan jaga jarak.

Terkait jumlah vaksinasi, ada total 9,4 miliar dosis yang telah disalurkan di seluruh dunia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Akibat Omicron, 14 Juta Warga Tianjin China Diuji Tes COVID-19

Kota Tianjin di China utara pada Minggu 9 Januari 2022 menyarankan hampir 14 juta penduduknya untuk tinggal di rumah, sementara pihak berwenang melakukan pengujian COVID-19 massal setelah serentetan kasus baru-baru ini, termasuk dua yang disebabkan oleh varian Omicron. Demikian menurut laporan media pemerintah.

Tianjin muncul sebagai area perhatian baru setelah lebih dari 20 kasus COVID-19 dilaporkan di sana dalam beberapa hari terakhir, kebanyakan dari mereka diimpor dari luar negeri, menurut Komisi Kesehatan Nasional setempat seperti dikutip dari AFP, Senin (10/1/2022). 

Kasus COVID-19 tersebut termasuk setidaknya dua kasus varian Omicron, serta 15 infeksi di antara siswa sekolah dasar dan menengah, menurut berbagai laporan media pemerintah.

Kota dekat ibu kota Beijing ini meluncurkan pengujian massal pada Minggu pagi, menyarankan penduduk untuk tinggal di atau dekat rumah agar tersedia untuk pemeriksaan asam nukleat tingkat komunitas.

Namun, sejauh ini, tidak ada perintah penguncian yang lebih besar yang terlihat.

Pihak berwenang China telah berjuang dengan wabah yang lebih besar yang berpusat di kota barat laut Xi'an yang telah memicu pertanyaan tentang kebijakan tanpa toleransi negara dari penguncian ketat dan pengujian massal segera untuk mengekang wabah.

China, tempat Virus Corona COVID-19 pertama kali terdeteksi pada 2019, sejauh ini hanya melaporkan segelintir kasus Omicron.

Penduduk Tianjin telah diberitahu bahwa sampai mereka mendapatkan hasil tes negatif, mereka tidak akan menerima kode "hijau" pada aplikasi pelacak COVID-19 pada ponsel cerdas yang sekarang harus ditunjukkan oleh hampir semua orang di China saat menggunakan transportasi umum dan dalam situasi lain.

Tianjin adalah kota pelabuhan utama sekitar 150 kilometer (90 mil) tenggara Beijing.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.