Sukses

Kebakaran Terjadi di Kamp Rohingya, Ribuan Pengungsi Kehilangan Tempat Tinggal

Ribuang pengungsi Rohingya kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran.

Liputan6.com, Cox's Bazar - Ribuan orang kehilangan tempat tinggal setelah kebakaran menghanguskan sebagian kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, kata polisi, Minggu (9/1).

Sekitar 850.000 minoritas Muslim - banyak di antaranya lolos dari penumpasan militer tahun 2017 di Myanmar yang menurut penyelidik PBB dieksekusi dengan "niat genosida" - tinggal di jaringan kamp di distrik perbatasan Cox's Bazar, Bangladesh. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (10/1/2021).

Sekitar 1.200 rumah hangus terbakar," kata Kamran Hossain, juru bicara Batalyon Polisi Bersenjata, yang mengepalai keamanan di kamp tersebut.

Kebakaran dimulai di Kamp 16 dan menjalar melalui tempat perlindungan yang terbuat dari bambu dan terpal, hingga menyebabkan lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal, katanya.

"Api mulai menyala pada pukul 16.40 dan berhasil dikendalikan sekitar pukul 18.30," katanya kepada AFP.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hanguskan Tempat Tinggal

Abdur Rashid (22) mengatakan api begitu besar sehingga dia lari menyelamatkan diri karena rumah dan perabotannya dilalap api.

"Semua yang ada di rumah saya terbakar. Bayi dan istri saya keluar. Ada banyak barang di rumah," katanya.

"Saya menabung 30.000 taka (Rp 5 juta) dari bekerja sebagai buruh harian. Uang itu dibakar dalam api.

"Saya sekarang berada di bawah langit terbuka. Saya kehilangan mimpi saya."

Pada bulan Maret tahun lalu, 15 orang tewas dan sekitar 50.000 orang kehilangan tempat tinggal di Bangladesh setelah kebakaran besar menghancurkan rumah-rumah Rohingya di pemukiman pengungsi terbesar di dunia.

Mohammad Yasin (29) mengeluhkan kurangnya peralatan keselamatan kebakaran di kamp-kamp.

"Kebakaran sering terjadi di sini. Tidak mungkin kami memadamkan api. Tidak ada air. Rumah saya terbakar. Banyak dokumen yang saya bawa dari Myanmar juga ikut terbakar. Dan di sini dingin," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Hindari 5 Hal Saat Pakai Masker Cegah Covid-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.