Sukses

Menlu AS dan Jerman Satu Suara Hadapi Rusia Terkait Ukraina

Jerman maupun Amerika Serikat melihat tindakan Rusia terhadap Ukraina sebagai masalah mendesak bagi perdamaian dan stabilitas di Eropa.

, Berlin - Amerika Serikat dan Jerman menunjukkan satu sikap mendukung Ukraina, kata Menlu AS Antony Blinken ketika menerima kunjungan rekan Jermannya, Annalena Baerbock di Washington hari Rabu (5/1).

"Tindakan Rusia jelas akan ada harganya," kata Menlu Jerman Annalena Baerbock dalam kunjungan pertamanya ke Washington sejak menjabat Menteri Luar Negeri Jerman. Setiap pelanggaran terhadap kedaulatan Ukraina akan memiliki "konsekuensi parah" bagi Rusia, lanjutnya.

"Tentang Rusia, baik Jerman maupun Amerika Serikat melihat tindakan Rusia terhadap Ukraina sebagai masalah mendesak bagi perdamaian dan stabilitas di Eropa," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Blinken juga mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang keras jika terjadi eskalasi militer. Dia mengatakan bahwa ini bukan hanya posisi Berlin dan Washington, melainkan "posisi kolektif dari banyak negara, sekutu dan mitra yang telah berkumpul dalam berbagai aliansi."

Pembicaraan menlu Jerman, Annalena Baerbock di Washington fokus pada ketegangan hubungan Eropa dan Moskow saat ini, setelah Rusia mengerahkan pasukan secara besar-besaran ke perbatasan Ukraina. Pengerahan pasukan yang disebut Moskow sebagai "latihan militer" memicu kekhawatiran di Barat bahwa Moskow merencanakan invasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Ada Rencana Langkah Konkret

Namun AS dan Jerman tidak menjelaskan langkah konret apa yang misalnya akan diambil. Sementara AS mempertimbangkan pengiriman senjata pertahanan ke Ukraina, Annalena Baerbock menekankan, Jerman tidak mempertimbangkan ekspor senjaia. Dia menjelaska, Berlin telah membantu Ukraina misalnya dalam pembangunan rumah sakit militer. Namun Menlu Jerman juga menegaskan, "tidak ada keputusan tentang keamanan di Eropa tanpa Eropa."

Antony Blinken mengatakan, AS akan terus memasok Ukraina dengan senjata pertahanan dan AS akan menyediakan lebih banyak peralatan militer jika terjadi invasi Rusia.

Selain itu, Blinken juga menyinggung soal proyek pipa gas Jerman-Rusia Nord Stream 2 yang kontroversial. "Dari sudut pandang kami, sangat sulit untuk melihat gas mengalir melalui pipa itu, jika Rusia memperbarui agresinya terhadap Ukraina,” kata Blinken.

 

3 dari 3 halaman

Rangkaian konsultasi tentang Ukraina

Proyek pipa gas Nord Stream 2 dibangun untuk menyalurkan gas dari Rusia langsung ke Jerman. Pembangunan pipa itu sudah selesai, hanya belum mendapat izin beroperasi dari instansi-instansi terkait di Jerman.

Pertemuan Annalena Baerbock dan Antony Blinken di Washington dilakukan menjelang pembicaraan yang direncanakan di Moskow antara Ukraina, Rusia, Jerman dan Prancis. Para diplomat Rusia dan AS juga dijadwalkan bertemu di Jenewa pada Senin dan Selasa pekan depan. Sedangkan Rusia dan NATO merencanakan pembicaraan terpisah pada 12 Januari.

Annalena Baerbock, anggota Partai Hijau Jerman, juga diharapkan akan membahas kebijakan iklim dengan pemerintah AS selama kunjungannya di Washington.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.