Sukses

Kasus COVID-19 Melonjak, Sekolah Tatap Muka Batal di AS?

Nasib sekolah tatap muka di AS dihalangi lonjakan COVID-19.

Liputan6.com, Washington, DC - Berdasarkan data Johns Hopkins University, Rabu (5/1/2021), kasus COVID-19 di Amerika Serikat terus melonjak dan totalnya sudah tembus 47 juta kasus. Sekolah-sekolah pun harus berpikir dua kali sebelum menggelar sekolah tatap muka

Menurut laporan VOA Indonesia, Rabu (5/1/2021), rata-rata jumlah kasus baru COVID-19 telah melampaui angka 400 ribu per hari, dua kali lipat dari angka sepekan silam dan tiga kali lipat dari angka dua pekan lalu. Ini terjadi di tengah menyebarnya varian Omicron.

Ini telah menyebabkan para pejabat sekolah untuk mempertimbangkan rencana mereka untuk membawa murid-murid kembali ke kelas setelah libur musim dingin, yang di banyak tempat berlangsung sepanjang liburan Natal dan Tahun Baru.

Sekolah-sekolah di Los Angeles tidak akan buka kembali sebelum 11 Januari, dan siswa diwajibkan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 agar diizinkan memasuki halaman sekolah.

Hasil tes negatif juga diwajibkan bagi para siswa di Washington DC, di mana kelas dimulai kembali pada Rabu (5/1).

Sistem sekolah di Chicago dan Seattle tidak mewajibkan tetapi sangat merekomendasikan siswa agar dites sebelum kembali ke sekolah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Online Lagi

Lonjakan infeksi juga membuat banyak sekolah tidak memiliki cukup guru dan staf untuk mengadakan kelas tatap muka.

Kombinasi kekurangan itu dan berbagai upaya untuk memperlambat gelombang kasus baru mendorong sekolah-sekolah di Milwaukee, Cleveland, Detroit dan Philadelphia untuk memindahkan sebagian atau seluruh kelas mereka ke platform pembelajaran online yang telah diandalkan para siswa hampir sepanjang pandemi ini.

Hal serupa berdampak juga di luar sekolah. Smithsonian Institution mengumumkan bahwa beberapa dari museum besarnya di Washington harus tutup atau beroperasi dengan jam yang dikurangi selama sedikitnya 12 hari karena mengalami “kekurangan staf yang tidak pernah terjadi sebelumnya.”

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.