Sukses

Kisah Reuni Anak Korban Penculikan Selama 30 Tahun dengan Keluarga di China

Seorang pria China yang diculik lebih dari 30 tahun yang lalu telah bersatu kembali dengan ibu kandungnya setelah menggambar peta desa masa kecilnya dari ingatan.

Liputan6.com, Yunnan - Seorang pria China korban penculikan lebih dari 30 tahun yang lalu telah bersatu kembali dengan ibu kandungnya setelah menggambar peta desa masa kecilnya dari ingatan.

Li Jingwei baru berusia empat tahun ketika dia diculik jauh dari rumahnya dan dijual ke dalam jurang perdagangan anak, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (2/1/2022).

Pada tanggal 24 Desember 2022 ia berbagi peta yang digambar tangan ke aplikasi berbagi video, Douyin, yang dicocokkan polisi dengan sebuah desa kecil dan seorang wanita yang putranya telah menghilang.

Setelah tes DNA, mereka dipertemukan kembali di provinsi Yunnan pada hari Sabtu 1 Januari 2022.

Rekaman video reuni menunjukkan pertemuan pasangan itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade dan menunjukkan Li Jingwei dengan hati-hati melepas masker coronavirus ibunya untuk memeriksa wajahnya sebelum menangis dan memeluknya.

"Tiga puluh tiga tahun menunggu, malam kerinduan yang tak terhitung jumlahnya, dan akhirnya peta yang diambil dari ingatan, ini adalah momen rilis yang sempurna setelah 13 hari," tulis Li di profil Douyin-nya menjelang reuni yang diantisipasi.

"Terima kasih, semua orang yang telah membantu saya bersatu kembali dengan keluarga saya."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Penculikan

Li diculik di dekat kota barat daya Zhaotong di Provinsi Yunnan pada tahun 1989 dan kemudian dijual kepada keluarga yang tinggal lebih dari 1.800 km jauhnya.

Sekarang tinggal di Provinsi Guangdong di China selatan, dia tidak berhasil bertanya kepada orang tua angkatnya atau berkonsultasi dengan basis data DNA tentang asal-usulnya. Jadi dia beralih ke internet.

"Saya seorang anak yang menemukan rumahnya. Saya dibawa ke Henan oleh tetangga botak sekitar tahun 1989, ketika saya berusia sekitar empat tahun," katanya dalam video, yang dibagikan ribuan kali.

"Ini adalah peta daerah rumah saya yang telah saya ambil dari ingatan," katanya sambil memegang panduan kasar desa, yang mencakup fitur seperti bangunan yang dia yakini sebagai sekolah, hutan bambu, dan kolam kecil.

Penculikan anak tidak jarang terjadi di China, sebuah masyarakat yang menempatkan nilai tinggi untuk memiliki seorang putra.

Banyak anak-anak diculik pada usia muda dan dijual kepada keluarga lain. Pada 2015, diperkirakan 20.000 anak diculik setiap tahun.

Pada tahun 2021 ada banyak contoh pria muda yang bersatu kembali dengan orang tua kandung mereka setelah lama absen.

Juli lalu, Guo Gangtang dipertemukan kembali dengan putranya 24 tahun setelah ia diculik di provinsi Shandong.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini