Sukses

Mengapa Orang Terbiasa Berhitung Mundur Saat Malam Tahun Baru?

Kebiasaan orang untuk berhitung mundur ternyata memiliki latar belakang di baliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tradisi yang erat kaitannya dengan perayaan malam tahun baru adalah hitungan mundur menuju tengah malam dan awal Tahun Baru.

Hitung mundur biasa dilakukan di televisi, di bar dan di tempat pribadi, dengan orang yang bersuka ria menghitung mundur dari 10 hingga menuju Tahun Baru. 

Tapi, mengapa kita menghitung mundur ke Tahun Baru?

Menurut kontributor Desert Sun dan sejarawan penunjuk waktu Alexis McCrossen, jawaban yang paling mungkin adalah karena seorang penyiar radio bernama Benjamin Franklin Grauer, lebih dikenal sebagai Ben Grauer. 

Pada 1957, Grauer ditempatkan di posnya yang menghadap ke Times Square di New York City. Dalam upaya nyata untuk melukiskan gambaran visual untuk pendengar NBC-nya, ia menawarkan permainan bola yang dijatuhkan.

"58 sedang dalam perjalanan, 5-4-3-2-1," katanya. "Bola mulai meluncur ke bawah tiang, dan itu adalah sinyal bahwa '58 ada di sini."

Tapi Grauer berhitung sendiri. Tak satu pun dari orang-orang yang berkumpul di Times Square bergabung dengannya, terutama karena tidak ada yang bisa mendengarnya di radio, tetapi juga karena hitung mundur secara massal belum dilakukan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hitungan Mundur Jadi Familiar

Pada saat ini, hitungan mundur tidak lagi asing bagi banyak orang.

Hitung mundur, tentu saja, berlangsung selama beberapa generasi, menandai waktu untuk segala hal mulai dari ledakan nuklir hingga mengawali siaran.

Terlebih, hitungan mundur juga menjadi familiar ketika Anda menyambut pergantian tahun. 

3 dari 3 halaman

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.