Sukses

Bagaikan Garuda dan Edelweiss: 70 Tahun Hubungan RI-Swiss

Indonesia-Swiss merayakan 70 tahun hubungan diplomatik.

Liputan6.com, Bern - Indonesia-Swiss merayakan 70 tahun hubungan persahabatan yang dimulai sejak 1951. Menlu Retno Marsudi berharap agar persahabatan kedua negara kuat seperti Burung Garuda dan abadi layaknya bunga edelweiss.

Harapan ini juga tercermin dalam logo Peringatan 70 Tahun Indonesia-Swiss yang bergambar Garuda dari Indonesia dan Edelweis dari Swiss. Perayaan digelar pada November lalu.

Dikutip dari situs Kemlu, Kamis (23/12/2021), Menteri Luar Negeri Swiss, Ignazio Cassis juga menyampaikan catatannya tentang hubungan bilateral kedua negara.

“Kami dipisahkan oleh dua benua, namun demikian, negara kita jauh lebih dekat dari yang kita duga," ujarnya.

Hubungan diplomatik yang dimulai dari 2 November 1951, tepat ketika utusan pertama Indonesia Dr. Alfian Jusuf Helmi menyerahkan surat kepercayaannya kepada Pemerintah Swiss.

 Tujuh dekade telah berlalu, dan hubungan diplomatik kedua negara telah berkembang pesat di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, serta people-to-people contact.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IE-CEPA Berlaku

Tahun 2021 juga merupakan tahun yang spesial bagi Indonesia dan Swiss. Tahun ini, dua kerja sama penting mulai berlaku: Bilateral Mutual Legal Assistance Treaty in Criminal Matters (MLAT) dan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).

IE-CEPA dipandang sebagai perjanjian yang spesial untuk Indonesia karena merupakan CEPA pertama antara Indonesia dan negara-negara Eropa.

Pada semester pertama tahun 2021, Swiss menempati urutan ke sembilan investor terbesar di Indonesia.  Untuk tahun 2021-2024, Indonesia dan Swiss akan membuat program bersama senilai hingga CHF 65 juta, yang berfokus pada pembinaan institusi publik yang efektif di daerah perkotaan dan penguatan daya saing sektor swasta, khususnya UMKM.

Pada tahun 2021 pula, KBRI Bern bekerja sama dengan Kemdikbudristek RI mengeluarkan buku ajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) berkonteks Swiss pertama, yang berjudul “Sahabatku Indonesia".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini