Sukses

Gabriel Boric, Mantan Aktivis Kampus yang Jadi Presiden Termuda Chile

Pada usia 35 tahun, Gabriel Boric akan menjadi presiden termuda Chile saat dilantik 11 Maret 2022.

Liputan6.com, Santiago - Seorang legislator sayap kiri yang menjadi terkenal selama protes anti-pemerintah di Chile telah terpilih sebagai presiden negara berikutnya.

Dengan hampir 99 persen laporan dari TPS, Gabriel Boric memenangkan 56 persen suara, dibandingkan dengan 44 persen untuk lawan konservatifnya, Jose Antonio Kast.

Kast segera mengakui kekalahan. Ia mengunggah di Twitter foto dirinya di telepon tengah memberi selamat kepada rivalnya atas "kemenangan besar".

Pada usia 35 tahun, Boric akan menjadi presiden termuda Chile saat dilantik 11 Maret 2022 mendatang.

Presiden Chile yang akan lengser, Sebastian Pinera - seorang miliarder konservatif - mengadakan konferensi video dengan Boric untuk menawarkan dukungan penuh kepada pemerintahnya selama transisi tiga bulan.

"Saya akan menjadi presiden semua orang Chile," kata Boric dalam penampilan singkat di televisi bersama Pinera seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (20/12/2021).

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan yang luar biasa ini," imbuh Boric.

Boric, yang akan menjabat pada Maret 2022, telah memicu kemarahan publik pada model ekonomi berorientasi pasar Chile, yang secara luas dianggap telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat selama beberapa dekade tetapi memicu ketidaksetaraan.

Ketidakseimbangan itu memicu pemberontakan sosial yang meluas pada tahun 2019, menyalakan sumbu kebangkitan politik kiri progresif dan penyusunan ulang konstitusi era kediktatoran negara itu.

Lucia Newman dari Al Jazeera yang melaporkan dari ibu kota Chile, mengatakan bahwa suasana di Santiago saat ini tengah euforia.

"Boric berjanji untuk menjadi presiden untuk semua orang Chile, termasuk mereka yang menentang visinya untuk masa depan Chile," katanya, "dan dia berharap dia dapat meyakinkan mereka tentang program itu, bahwa masa depan akan lebih baik untuk semua orang.”

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Presiden Termuda Chile

Laporan Al Jazeera menyebut pria yang berasal dari Punta Arenas, di ujung selatan Chile, Boric merupakan mahasiswa memimpin Federasi Mahasiswa di Universitas Chile di Santiago. Dia menjadi terkenal memimpin protes pada tahun 2011 menuntut pendidikan yang lebih baik dan lebih murah.

Pada tahun 2014, masih berusia 20-an, ia telah bergabung dengan Kongres nasional sebagai legislator majelis rendah, mewakili wilayah Magallanes yang luas dan jarang penduduknya di selatan.

Pada kampanye tahun ini, dia berjanji untuk "mengubur" model ekonomi neoliberal yang ditinggalkan oleh kediktatoran Jenderal Augusto Pinochet 1973-1990 dan menaikkan pajak pada "orang super kaya" untuk memperluas layanan sosial, memerangi ketidaksetaraan dan meningkatkan perlindungan lingkungan.

Di pusat kota Santiago, para pendukungnya bersorak, berpelukan dan mengibarkan bendera dengan gambar Boric, serta bendera pelangi kelompok LGBT yang telah mendukung kebijakan inklusif sosialnya serta rencana untuk merombak model ekonomi Chile yang berorientasi pasar.

"Kita berhasil!" Paola Fernandez yang berusia 39 tahun berkata sambil menangis memeluk putrinya, menambahkan bahwa dia bahagia karena kebijakan progresif Boric.

Mengutip The Guardian, Boric telah menikmati kebangkitan meroket dari politik mahasiswa untuk menjadi penghuni La Moneda, istana presiden Chile berikutnya.

Dia telah mengubah citranya secara nyata sejak partisipasinya dalam gerakan mahasiswa 2011, muncul dari sekelompok politikus mahasiswa muda menjabat dua periode di Kongres nasional sebelum mencalonkan diri sebagai presiden.

Pada usia 35 tahun, dia akan menjadi presiden termuda Chile ketika dia dilantik pada 11 Maret.

Masa jabatannya berlangsung hingga 2026 dan akan mencakup periode transformasi sosial dan politik untuk negara, yang saat ini sedang menulis ulang konstitusinya – hasil dari protes massa anti-ketidaksetaraan yang meledak pada Oktober 2019.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.