Liputan6.com, Jakarta - Kapal yang membawa 50 pekerja migran Indonesia karam di perairan Johor Malaysia pada Rabu 15 Desember. Hingga Kamis (16/12/2021) siang, sebanyak 14 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan selamat, sementara 19 orang meninggal dunia dan 17 lainnya masih hilang.
Untuk membantu pencarian dan evakuasi korban kapal karam di Malaysia, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengerahkan Kapal Negara Belut-406. "KN Belut sudah mendekat, tapi masih dalam wilayah Indonesia," kata Kabag Humas Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita di Jakarta.
Baca Juga
Kapal Bawa 300 Pelayat ke Pemakaman Kepala Desa di Afrika Tengah Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan, 58 Jasad Ditemukan
15 April 1912: Kisah Tragis Pelayaran Maut Kapal Bersejarah Titanic yang Tewaskan Lebih dari 1.500 Orang
3 ABK WNI Kapal 2 Haesinho Meninggal Kecelakaan Kapal di Laut Korea Selatan, Disantuni Rp36 Juta
Pihaknya masih menunggu otoritas Malaysia mengizinkan KN Belut-406 untuk masuk wilayahnya, karena lokasi kejadian berada di teritorial Malaysia, yang jauh dari perairan Indonesia.
Advertisement
Ia menyampaikan pihak Malaysia juga telah mengerahkan aset militer di lokasi kejadian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Koordinasi dengan Malaysia
Sementara itu, dalam keterangan tertulis, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia memerintahkan Kepala Puskodal Bakamla dan Direktur Operasi Laut Bakamla Laksma Bakamla Suwito untuk terus melaksanakan koordinasi dengan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) guna mendapatkan perkembangan informasi lebih lanjut.
Laksma Bakamla Suwito menyatakan siap menggerakkan unsur KN Belut Laut-406 untuk membantu pelaksanaan evakuasi korban.
Ia menegaskan, karena wilayah kejadian berada di Malaysia, maka perlu koordinasi lebih lanjut kepada pemerintah negara setempat apabila unsur Bakamla masuk perairannya.
Advertisement
Advertisement
Diduga Akibat Cuaca Buruk
Sebelumnya, kapal yang diyakini membawa 50 WNI dilaporkan terbalik di Tanjung Balau, Johor pada Rabu 15 Desember pukul 04.30 pagi waktu setempat.
Kapal yang terlibat tersebut diyakini berasal dari Indonesia menuju Malaysia, seperti demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kementerian Dalam Negeri Malaysia.
Diduga, kapal itu terbalik akibat ombak yang kuat karena cuaca buruk dini hari tadi.
Advertisement
Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement