Sukses

Ledakan Peledak di Bandara Kolombia, 2 Polisi dan 1 Warga Sipil Tewas

Presiden Kolombia Ivan Duque mengutuk tindakan ledakan peledak Bandara Kolombia di akun Twitter-nya, menyebutnya sebagai serangan teroris pengecut.

Liputan6.com, Cucuta - Sedikitnya tiga orang tewas, termasuk dua polisi dan seorang warga sipil, ketika dua alat peledak meledak di bandara internasional Cucuta di Kolombia timur laut.

Insiden berdarah ini dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Diego Molano pada Selasa (14/12).

Molano menjelaskan bahwa perangkat pertama meledak dan menewaskan seorang warga sipil.

Beberapa menit kemudian dua petugas polisi tewas ketika mencoba untuk menonaktifkan perangkat peledak lainnya, demikian dikutip dari laman Xinhua, Rabu (15/12/2021).

Presiden Kolombia Ivan Duque mengutuk tindakan itu di akun Twitter-nya, menyebutnya sebagai "serangan teroris pengecut."

Dia mengatakan bahwa insiden itu tengah dikoordinasikan dengan tentara dan polisi untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ledakan Dekat Bandara Thailand

Dalam insiden terpisah, sebuah ledakan besar juga sempat terjadi di sebuah pabrik dekat Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand pada Senin pagi (5/7/2021).

11 orang terluka dalam insiden tersebut. Penduduk setempat pun dievakuasi.

Sebelum ledakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat di pabrik pembuatan busa dan palet plastik di dekat Bandara Suvarnabhumi, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Foto-foto yang beredar dari media Thailand menunjukkan beberapa petugas pemadam kebakaran memanjat melalui reruntuhan bangunan, guna memadamkan api secara keseluruhan.

Foto-foto lain menunjukkan rumah-rumah di dekat pabrik yang rusak, dengan jendela pecah dan puing-puing di jalan-jalan, serta kepulan asap hitam yang masih terlihat beberapa jam setelah kebakaran.

Otoritas setempat pun memerintahkan evakuasi di tempat-tempat yang berlokasi 5 kilometer dari sekitar lokasi kejadian.

Langkah tersebut dilakukan karena kekhawatiran bahwa ribuan liter bahan kimia yang bocor berisiko menyebabkan lebih banyak ledakan.

Otoritas juga mendirikan pusat pengungsian di sebuah sekolah dan kantor pemerintah untuk warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Seorang relawan dalam tim penyelamat, Anyawut Phoampai mengatakan kepada stasiun TV Thailand TPBS bahwa ia berusaha menemukan orang yang mungkin masih berada di pabrik.

"Kami sedang berusaha mencari korban luka," kata Anyawut Phoampai.

"Tapi kobaran apinya cukup besar sehingga butuh usaha yang cukup keras," terangnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Dahsyatnya Ledakan di Beirut Lebanon

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.