Sukses

Inggris Dorong Vaksin Booster COVID-19 Guna Cegah Puncak Penyebaran Varian Omicron

Pemerintah Inggris mengumumkan rencananya untuk mempercepat upaya vaksin booster COVID-19.

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Minggu (12/12) memperingatkan "gelombang pasang" yang meningkat akibat Varian Omicron, dan mengajukan target untuk memberikan vaksin booster untuk warganya yang berusia 18 tahun ke atas hingga akhir Desember.

"Tidak ada yang ragu: Ada gelombang pasang Omicron yang datang," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, setelah penasihat medis negara itu menaikkan Tingkat Kewaspadaan Covid karena "peningkatan cepat" dari varian tersebut.

Dikutip dari Channel News Asia, Senin (13/12/2021), Johnson menyebut penyebaran mutasi "darurat", karena jumlah kasus Varian Omicron berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari.

"Kami tahu dari pengalaman pahit bagaimana kurva eksponensial ini berkembang," tambahnya.

Peningkatan Tingkat Kewaspadaan Covid lima tahap, dari tiga menjadi empat terjadi setelah 1.239 kasus varian yang dikonfirmasi lebih lanjut dicatat pada hari Minggu.

Itu menjadikan jumlah total kasus Omicron di Inggris menjadi 3.137 - meningkat 65 persen dari total hari Sabtu 1.898.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meningkatnya Varian Omicron

Inggris mulai melonggarkan pembatasan virus corona pada bulan Juni dan tingkat siaga berada pada tahap tiga, yang berarti epidemi tersebut beredar secara umum.

Tingkat empat berarti "penularan tinggi dan tekanan pada layanan kesehatan meluas dan substansial atau meningkat".

Empat kepala petugas medis untuk Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara mengatakan langkah itu didorong oleh saran dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris, sebuah badan kesehatan masyarakat.

"Penularan COVID-19 sudah tinggi di masyarakat, terutama masih didorong oleh Delta, tetapi munculnya Omicron menambah risiko tambahan dan meningkat pesat bagi publik dan layanan kesehatan," kata mereka.

"Bukti awal menunjukkan bahwa Omicron menyebar jauh lebih cepat daripada Delta dan perlindungan vaksin terhadap penyakit simtomatik dari Omicron berkurang.

"Data tentang tingkat keparahan akan menjadi lebih jelas selama beberapa minggu mendatang tetapi rawat inap dari Omicron sudah terjadi dan ini kemungkinan akan meningkat dengan cepat."

3 dari 3 halaman

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.