Sukses

Studi: Racun dari Asap Kobaran Api Dapat Masuk Otak, Picu Masalah Syaraf

Asap yang berasal dari kobaran api dapat masuk ke otak dan memicu respon imun otak.

Liputan6.com, Mexico City - Asap dari kebakaran hutan berbahaya bagi paru-paru, tetapi partikel kecil dari asap juga dapat masuk ke otak dan menyebabkan masalah neurologis seumur hidup, sebuah studi hewan baru menunjukkan.

Setelah itu terjadi, partikel tersebut dapat menempatkan orang pada risiko segala hal mulai dari penuaan dini dan berbagai bentuk demensia hingga depresi bahkan psikosis, kata para peneliti.

"Ini adalah kebakaran yang datang melalui kota-kota kecil dan mereka membakar mobil dan rumah," kata Matthew Campen, seorang profesor di Fakultas Farmasi Universitas New Mexico.

Matthew dan timnya melakukan penelitian tahun lalu di Laguna Pueblo, area 41 mil (65 km) sebelah barat Albuquerque dan kira-kira 600 mil (321 km) dari sumber kebakaran hutan, seperti dilansir dari UPI, Minggu (12/12/2021).

Mereka menemukan bahwa tikus yang terpapar asap secara penuh selama hampir tiga minggu di bawah kondisi yang dipantau secara ketat menunjukkan perubahan terkait usia pada jaringan otak mereka.

Mikroplastik dan partikel logam besi, aluminium, dan magnesium dalam asap kebakaran hutan terkadang menempuh jarak ribuan mil. Saat asap naik lebih tinggi di atmosfer, partikel yang lebih berat jatuh, kata Matthew.

"Hanya partikel ultra-halus yang sangat kecil ini yang melakukan perjalanan ribuan mil ke tempat kita berada. Mereka lebih berbahaya karena partikel kecil itu masuk lebih dalam ke paru-paru, dan akibatnya paru-paru lebih sulit mengeluarkannya," Matthew kata dalam rilis berita universitas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dapat Memicu Respons Imun Otak

Partikel masuk ke jaringan paru-paru, memicu pelepasan molekul imun inflamasi ke dalam aliran darah, yang membawanya ke otak. Matthew menyebutkan asap api mulai menurunkan sawar darah otak dan memicu respons imun otak.

Pada tikus, para peneliti menemukan neuron menunjukkan perubahan metabolisme yang menunjukkan bahwa paparan asap api dapat menambah beban gangguan terkait penuaan, meskipun penelitian pada hewan tidak selalu menghasilkan hasil yang sama pada manusia.

“Sepertinya ada kerusakan penghalang darah otak yang ringan, tetapi masih memicu respons dari sel-sel pelindung di otak, yakni astrosit dan mikroglia untuk melapisinya dan melindungi bagian otak lainnya dari faktor-faktor tersebut. dalam darah," kata Matthew.

"Biasanya, mikroglia seharusnya melakukan hal-hal lain, seperti membantu pembelajaran dan memori,"

Temuan ini dipublikasikan secara darin pada bulan Desember di jurnal Toxicological Sciences.

 

Reporter: Cindy Damara

3 dari 3 halaman

Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.