Terjadi Penembakan di SMA Oxford, Pelaku Diduga Masih 15 Tahun

Tiga Siswa Tewas dalam Penembakan di Sekolah Oxford — Orang tua berjalan pergi dengan anak-anak mereka dari tempat parkir Meijer, di mana banyak siswa berkumpul menyusul situasi penembak aktif di Oxford High School di Oxford, Michigan (30/11/2021). Polisi telah menahan seorang tersangka penembak. (Eric Seals/Detroit Free Press via AP)

Liputan6.com, Detroit - Penembakan terjadi di SMA Oxford yang berlokasi tak jauh dari kota Detroit, Amerika Serikat. Tiga orang murid meninggal akibat insiden ini.

Berdasarkan laporan NBC News, Rabu (1/12/2021), pelaku adalah murid kelas 11 yang berusia 15 tahun. Ia sudah ditangkap polisi.

Penembakan terjadi pada Selasa siang (30/11) waktu tempat. Polisi mendapat laporan sebelum pukul 13.00.

Ada lebih dari 100 telepon kepada 911 yang mengadukan insiden ini. Pelaku menembak 15-20 kali sebelum ditangkap tanpa perlawanan.

Orang tua berjalan pergi dengan anak-anak mereka dari tempat parkir Meijer, di mana banyak siswa berkumpul menyusul situasi penembak aktif di Oxford High School di Oxford, Michigan (30/11/2021). Polisi telah menahan seorang tersangka penembak. (Eric Seals/Detroit Free Press via AP)

Sheriff berkata berhasil merespons secara cepat.

"Para deputi merespons dan dalam lima menit tersangka ditahan," ujar Deputi Sheriff Michael McCabe.

Polisi masih belum tahu motif pelaku yang mengambil haknya untuk tetap diam.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Korban Tewas

Tiga korban meninggal adalah satu orang siswa berusia 16 tahun, dan dua siswi berusia 14 dan 17 tahun.

Ada delapan orang terluka, termasuk seorang guru. Dua orang dioperasi dan enam lainnya berada dalam kondisi stabil.

Orang tua murid ada yang datang ke tempat kejadian untuk bertemu anak-anaknya.

Lokasi SMA Oxford hanya 45 menit dari ibu kota Detroit di negara bagian Michigan.

Gubernur Gretchen Whitmer berkata insiden ini merupakan hal yang mengerikan. Ia pun meminta masyarakat untuk bersastu demi menolong anak-anak merasa aman di sekolah.