Sukses

Kabur dari Karantina COVID-19 di Belanda, Pasangan Ini Ditangkap Sebelum Terbang

Di tengah kekhawatiran varian COVID-19 Omicron, pasangan di Belanda ini kabur saat karantina.

Liputan6.com, Amsterdam - Polisi Belanda menahan pasangan yang melarikan diri dari hotel karantina COVID-19. Penangkapan dilakukan di sebuah pesawat di bandara Schiphol Amsterdam tepat sebelum mereka berangkat ke Spanyol pada Minggu, 28 November 2021.

Pria Spanyol dan wanita Portugis itu kemudian diserahkan ke layanan kesehatan Belanda, menurut laporan media setempat.

Penangkapan itu terjadi setelah 13 orang tiba di Amsterdam dengan dua di antaranya penerbangan dari Afrika Selatan pekan lalu dinyatakan positif varian baru COVID-19, Omicron.

Dilansir BBC, Senin (29/11/2021), mereka termasuk di antara 61 penumpang yang dinyatakan positif COVID-19, tetapi tidak diketahui apakah pasangan yang ditahan termasuk di antara penumpang itu.

Media lokal melaporkan bahwa mereka berhasil melarikan diri dari sebuah hotel karantina di wilayah barat laut Kennemerland, tempat para pelancong dari Afrika Selatan saat ini dalam isolasi diri. Mereka dapat dituntut hukuman karena melanggar aturan karantina Belanda, kata surat kabar De Telegraaf.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lockdown Diperpanjang di Seluruh Belanda

Bar, restoran, dan toko, yang jam bukanya telah dibatasi selama beberapa minggu harus tutup lebih awal dari sebelumnya, dan ada batasan jumlah tamu yang diizinkan di rumah.

Orang-orang juga didorong untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan, tetapi pembibitan, sekolah, dan universitas di seluruh negeri tetap buka. Ribuan orang memprotes setelah tindakan itu diumumkan awal bulan ini.

Belanda telah memiliki hampir 20.000 kematian terkait COVID-19 yang dikonfirmasi sejak pandemi dimulai. Namun, data menunjukkan negara itu telah mencatat 1.124 kematian per juta penduduknya, salah satu angka terendah di Eropa Barat.

Omicron pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oleh Afrika Selatan pada hari Rabu, dan bukti awal menunjukkan bahwa dia memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Varian Omicron telah dikategorikan oleh WHO sebagai varian yang mengkhawatirkan.

 

Reporter: Cindy Damara

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Pertimbangan Sebelum Beraktivitas di Luar Rumah Saat Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.