Sukses

Pelancong dari Indonesia Boleh Langsung Masuk Arab Saudi Per 1 Desember 2021, Ini Syaratnya

Pelancong dari Indonesia, Pakistan, Brasil, Vietnam, Mesir dan India mulai 1 Desember tanpa karantina di negara ketiga.

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi akan mengizinkan masuk langsung pelancong dari Indonesia mulai 1 Desember. Selain itu, sejumlah negara seperti Pakistan, Brasil, Vietnam, Mesir dan India juga masuk dalam daftar aturan terbaru tersebut.

Pemerintah negara kerajaan tersebut mencabut persyaratan sebelumnya untuk karantina dua minggu di luar enam negara tersebut atau negara ketiga. Saudi Press Agency (SPA) resmi melaporkan pada Kamis 25 November 2021.

Kendati demikian, mengutip Al Arabiya.net, Jumat (26/11/2021), wisatawan diharuskan untuk dikarantina selama lima hari di akomodasi yang disetujui pemerintah Arab Saudi setelah tiba, terlepas dari status vaksinasi COVID-19 mereka, ungkap kantor berita SPA mengutip seorang pejabat kementerian dalam negeri.

"Sumber itu menekankan pentingnya mematuhi penerapan semua tindakan pencegahan dan pencegahan yang diadopsi," lapor SPA.

"Dia juga mengatakan bahwa semua prosedur dan tindakan harus dievaluasi terus menerus oleh otoritas kesehatan Kerajaan yang kompeten, sesuai dengan perkembangan situasi epidemiologis secara global."

Pengumuman itu dikeluarkan berdasarkan pembaruan terus-menerus terhadap "situasi epidemiologis secara lokal dan global" dan laporan yang disampaikan oleh otoritas kesehatan Saudi tentang perkembangan pandemi COVID-19 dan situasi kesehatan di beberapa negara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Larangan Selfie di Dua Masjid Suci

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah resmi melarang selfie, fotografi, dan videografi di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Larangan tersebut diberlakukan untuk menjaga martabat tempat-tempat tersebut.

Hukuman pelanggaran yang ketat akan dipertimbangkan jika ada yang melanggar aturan tersebut. Menurut rencana rinci, seperti diberitakan The Saudi Expat yang dikutip Rabu (24/11/2021), larangan itu menyiratkan ke semua tempat suci di seluruh negeri untuk menjaga kehormatan dan martabat tempat-tempat tersebut.

Menurut laporan resmi, mengambil gambar di dalam kedua masjid itu atau di sekitar tempat-tempat suci ini akan dianggap sebagai pelanggaran. Tidak seorang pun akan diizinkan untuk selfie, berfoto atau merekam video. Aparat keamanan akan memastikan bahwa tidak ada yang akan melanggar hukum itu dari ponsel atau kamera dan akan segera ditangkap.

Pejabat Arab Saudi menjelaskan alasan di balik larangan videografi dan fotografi dengan mengatakan, langkah ini diambil untuk menjamin kehormatan dan martabat tempat-tempat suci tersebut. Sebagian besar peziarah membuang waktu mereka untuk mengambil gambar dan video baru kemudian berdoa. Ini tidak hanya tidak menghormati tempat tetapi juga mengganggu ibadah orang lain.

Keputusan serupa juga diambil pada tahun 2017, ketika seorang warga Israel memasuki Masjidil Haram dan mengambil foto dan mengunggahnya di Facebook, yang menciptakan kekacauan. Namun, hal itu patut dihargai daripada yang akhirnya diputuskan oleh para pejabat karena orang-orang telah melupakan esensi dan prestise sebenarnya dari tempat itu saat sibuk di media sosial, check-in ke tempat-tempat ini, dan mengunggah gambar untuk publisitas.

Selengkapnya di sini...

 

3 dari 3 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.