Sukses

Banjir Andhra Pradesh, Ribuan Orang India Mengungsi

Banjir Andhra Pradesh terjadi akibat hujan berkepanjangan.

Liputan6.com, Andhra Pradesh - Banjir besar di negara bagian Andhra Pradesh membuat ribuan orang India mengungsi. Jalur-jalur transportasi terputus sehingga banyak orang terjebak di tengah air banjir yang berwarna keruh.

Berdasarkan laporan BBC, Selasa (23/11/2021), tim SAR menggunakan helikopter untuk menyalurkan bantuan seperti botol air minum, sebab jalur darat tak bisa dilalui. Sekelompok warga tampak berdiri di tengah banjir berdiri menunggu helikopter.

Ada juga warga yang dievakuasi dengan helikopter.

Tercatat setidaknya ada 30 warga meninggal, serta ada pula laporan warga yang masih hilang.

Banjir terjadi akibat hujan selama seminggu. Menurut The Weather Channel, kondisi ini diperparah dengan adanya retak di tempat penampungan air di distrik Tirupati.

Negara bagian Tamil Nadu yang berbatasan dengan Andhra Pradesh juga berkutat dengan banjir karena hujan deras. India Meteorological Department (IMD) memprediksi hujan ringan dan sedang yang menyebar di Karnataka, Kerala, Mahe, Tamil Nadu, Puducherry and Karaikal selama sepekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hujan Sedikit Reda

The Weather Channel menyebut hujan di Andhra Pradesh akan lebih reda. Akan tetap, sirkulasi cyclonic bisa menyebabkan hujan deras di area pantai pada Kamis mendatang. 

Berdasarkan informasi pemerintah, ada 1.316 desa di Andhra Pradesh yang terdampak banjir. Sebanyak 1.549 rumah terdampak, dan 600 ribu aker lahan agrikultur dan holtikultura terendam. 

Banyak area selatan India yang terkena banjir karena hujan besar. Bulan lalu, Tamil Nadu juga kena banjir. 11 ribu orang mengungsi dan setidaknya 14 orang meninggal. 

Banjir ini pun terjadi di tengah pandemi COVID-19. Menurut data Johns Hopkins University, ada 329 ribu kasus baru dalam 28 hari terakhir di India.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.