Sukses

Malaysia: KTT China dan ASEAN Tanpa Kehadiran Myanmar

ASEAN mengesampingkan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing, yang telah memimpin dan merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021.

Liputan6.com, Beijing - KTT antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Senin (22/11) diadakan tanpa perwakilan dari Myanmar, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah.

Pada Minggu (21/11) negara-negara ASEAN kecuali Myanmar telah sepakat dengan China akan hadir, kata Saifuddin.

Pihak berwenang Myanmar tidak segera berkomentar tentang ketidakhadiran itu dan seorang juru bicara tidak dapat dihubungi, demikian dikutip dari Channel News Asia, Senin (22/11/2021).

ASEAN mengesampingkan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing, yang telah memimpin dan merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021.

Myanmar menolak mengirim perwakilan junior dan menyalahkan ASEAN karena menyimpang dari prinsip non-interferensi dan menyerah pada tekanan Barat.

KTT virtual China-ASEAN pada Senin (22/11), yang diadakan akan membantu perdamaian, stabilitas dan pembangunan regional, kata Presiden China Xi Jinping.

Pada KTT itu, Xi dilaporkan mengatakan kepada para pemimpin ASEAN bahwa Beijing tidak akan memaksa tetangga-tetangga regionalnya.

China tidak akan pernah mencari hegemoni atau memanfaatkan ukurannya untuk "mengganggu" negara-negara kecil, dan akan bekerja dengan ASEAN untuk menghilangkan "pihak yang ingin campur tangan", kata Xi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KTT ASEAN Tanpa Kehadiran Perwakilan Myanmar

KTT ASEAN pada Oktober 2021 dimulai tanpa perwakilan dari Myanmar setelah pemimpin junta dikeluarkan karena gagal mengikuti kesepakatan damai regional dan militer yang berkuasa menolak untuk mengirim perwakilan junior.

Baik Brunei, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean), maupun sekretaris jenderal blok itu tidak menyebutkan ketidakhadiran dalam sambutan pembukaan pada pertemuan virtual tersebut. Demikian seperti dilaporkan laman The Guardian.

Asean memutuskan untuk mengecualikan kepala junta Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah sipil pada 1 Februari, karena kegagalannya untuk menerapkan proses perdamaian yang ia setujui dengan Asean pada April untuk mengakhiri krisis berdarah negara itu.

Langkah tersebut merupakan langkah berani yang jarang dilakukan oleh kelompok regional yang dikenal karena non-intervensi dan keterlibatannya.

3 dari 3 halaman

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.