Sukses

Aktivis LGBT Harvey Milk Jadi Nama Kapal Baru Angkatan Laut AS

Angkatan Laut AS telah meluncurkan sebuah kapal baru yang dinamai sesuai dengan nama aktivis hak-hak LGBT era 1950-an, Harvey Milk.

Liputan6.com, San Diego - Angkatan Laut AS telah meluncurkan sebuah kapal baru yang dinamai sesuai dengan nama aktivis hak-hak LGBT era 1950-an, Harvey Milk.

USNS Harvey Milk diluncurkan di San Diego pada hari Sabtu dalam sebuah layanan yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut AS Carlos Del Toro dan keponakan Milk, Stuart, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).

Ini adalah salah satu dari enam kapal baru yang diberi nama setelah para pemimpin hak-hak sipil AS yang terkenal.

Lainnya termasuk mantan Ketua Mahkamah Agung Earl Warren dan kandidat presiden yang terbunuh Robert Kennedy.

Milk menjabat sebagai petugas penyelam dan Letnan di atas kapal penyelamat kapal selam USS Kittiwake selama Perang Korea.

Tapi dia dipaksa keluar dari dinas setelah dua minggu interogasi tentang seksualitasnya pada tahun 1955.

Dia kemudian menjadi salah satu politisi gay terbuka pertama di Amerika, yang terpilih pada tahun 1977 untuk posisi di Dewan Pengawas San Francisco.

Tetapi setahun kemudian dia ditembak dan dibunuh oleh Dan White, mantan pengawas kota yang sering bentrok dengannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AL AS yang Terbuka untuk Kelompok LGBT

Berbicara pada upacara tersebut, Kasal AS Del Toro mengatakan, "(adalah) salah bahwa Milk telah dipaksa untuk 'menutupi bagian yang sangat penting dari hidupnya' selama waktunya di Angkatan Laut."

"Sudah terlalu lama, pelaut seperti Letnan Milk dipaksa masuk ke dalam bayang-bayang atau, lebih buruk lagi, dipaksa keluar dari Angkatan Laut kita tercinta," kata Del Toro.

"Ketidakadilan itu adalah bagian dari sejarah Angkatan Laut kita, tetapi begitu juga ketekunan semua orang yang terus melayani dalam menghadapi ketidakadilan."

Ketika pemerintahan Obama pertama kali mengumumkan niatnya untuk menamai sebuah kapal setelah Milk pada tahun 2016, beberapa menyatakan penentangan terhadap langkah tersebut.

Mereka menyarankan bahwa Milk tidak akan menyetujui meminjamkan namanya ke kapal Angkatan Laut mengingat penentangannya yang terkenal terhadap Perang Vietnam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini