Sukses

Diimbau Bersiap Keadaan Darurat, Warga di China Panik Borong Makanan

Media pemerintah China berusaha meredakan kekhawatiran di tengah laporan pembelian panik.

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China telah mendesak keluarga untuk menyiapkan persediaan penting jika terjadi keadaan darurat.

Tidak ada alasan yang diberikan untuk pemberitahuan dari Kementerian Perdagangan China, tetapi itu terjadi di tengah lockdown Virus Corona COVID-19 yang sedang berlangsung dan kekhawatiran atas pasokan sayuran setelah hujan lebat yang luar biasa merusak tanaman.

Kementerian tersebut juga meminta pemerintah setempat untuk menjaga rantai pasokan barang berjalan lancar dan harga stabil.

Media pemerintah kemudian berusaha meredakan kekhawatiran di tengah laporan pembelian panik.

"Begitu berita ini keluar, semua orang tua di dekat saya menjadi gila, panik membeli di supermarket," tulis seorang pengguna situs media sosial China Weibo.

The Economic Daily, sebuah surat kabar yang didukung Partai Komunis China, mendesak para pembacanya untuk tidak khawatir, dengan mengatakan bahwa saran pemerintah ditujukan untuk memastikan bahwa rumah tangga siap jika lockdown diterapkan di daerah mereka.

Surat kabar People's Daily mengatakan pemberitahuan seperti itu bukan hal yang aneh, tetapi itu datang saat ini karena masalah termasuk kenaikan harga sayuran dan kasus COVID-19 di China baru-baru ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ambisi China

Harga makanan secara tradisional naik di China saat musim dingin mendekat, tetapi harga sayuran telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena cuaca ekstrem.

Sementara itu, negara itu terus menggunakan penguncian ketat untuk mengatasi Virus Corona COVID-19. China berharap untuk mencapai nol infeksi sebelum menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin, yang dimulai pada Februari.

92 kasus baru Virus Corona COVID-19 dilaporkan di China pada hari Senin, dan Shanghai Disneyland ditutup selama setidaknya dua hari gara-gara seorang pengunjung akhir pekan dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali ke rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.