Sukses

AS Kecam Israel yang Berencana Bangun 3 Ribu Lebih Rumah di Tepi Barat Palestina

Kementerian Luar Negeri AS tak restui rencana ekspansi pemukiman Israel di Tepi Barat.

Liputan6.com, Washington, DC - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat geram dengan rencana Israel yang ingin menambah pemukiman di Tepi Barat. Rencana itu dinilai bisa memperkeruh suasana.

Menurut laporan New York Post, Rabu (27/10/2021), pemerintah Israel ingin mendirikan 3.144 rumah bagi pemukim Israel.

Israel juga telah membuka tender untuk kontrak pembangunan 1.355 tambahan unit rumah di Ariel, BEit El, dan pemukiman Yahudi lainnya di Tepi Barat.

"Kami dengan kuat menentang ekspansi pemukiman yang mana hal itu tak konsisten dengan usaha-usaha untuk meredakan ketegangan dan memastikan ketenangan," ujar jubir Kemlu AS, Ned Price.

"Dan hal tersebut melukai prospek-prospek solusi dua negara," tegas Price.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akankah Israel Kena Sanksi?

Meski melancarkan kecaman keras, pihak Kemlu AS enggan menjawab apakah Israel akan dijatuhi sanksi. Ned Price hanya berkata sudah ada diskusi-diskusi level senior. 

"Ini adalah kekhawatiran-kekhawatiran yang telah kami diskusikan pada level-level yang sangat senior, di level yang paling senior, dengan partner-partner Israel kami," ujar Ned Price.

"Partner-partner Israel kami tahu pendirian kami, dan kami ingin terus berkomunikasi dengan mereka dalam diplomasi kita tentang ini," lanjut Price.

Di lain pihak, pemerintah Israel juga menegaskan tak ingin adanya langkah-langkah yang menambah ketegangan. 

But still, we must avoid actions that worsen the situation.”

"Kita harus menghindari tindakan-tindakan yang memperburuk situasi," ujar Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz, pemimpin Partai Meretz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.