Sukses

Dapat Tekanan soal Isu Aborsi, Joe Biden Akan Temui Paus Fransiskus

Pertemuan Joe Biden dan Paus Fransiskus akan membahas soal isu aborsi di tengah kaum Konservatif AS.

Liputan6.com, Washington D.C - Joe Biden akan bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Jumat (29/10) saat Presiden AS tersebut berada di bawah tekanan dari kalangan konservatif di Gereja karena posisinya yang bertentangan dalam sengketa hak aborsi.

Joe Biden merupakan seorang Katolik yang taat.

Biden menghadiri Misa mingguan secara teratur dan menyimpan foto paus di belakang mejanya di Ruang Oval. Dia mengatakan dia secara pribadi menentang aborsi, tetapi tidak bisa memaksakan pandangannya sebagai pemimpin terpilih. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (27/10/2021). 

Tetapi media Katolik konservatif dan uskup konservatif AS telah mengkritiknya atas pendirian itu, dengan beberapa mengatakan presiden Demokrat harus dilarang menerima komuni, bagian terpenting dalam ibadah secara Katolik. 

Pada saat yang sama, para pendukung hak aborsi merasa ngeri dengan undang-undang baru Texas yang memberlakukan larangan hampir total terhadap aborsi. Pemerintahan Biden telah menentang undang-undang tersebut dan Mahkamah Agung AS akan mengadili kasus tersebut Senin depan.

Ini merupakan kali pertama pertemuan mereka sejak Biden menjabat pada Januari.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turut Bahas Sejumlah Isu Lain

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa keduanya juga akan membahas perubahan iklim, migrasi dan ketidaksetaraan pendapatan.

"Jelas bahwa Paus tidak setuju dengan Presiden tentang aborsi. Dia membuatnya sangat jelas," kata Uskup Agung Baltimore, Uskup Agung William Lori, kepada Catholic News Service.

Ditanya tentang debat komuni AS bulan lalu, Paus mengatakan kepada wartawan bahwa aborsi adalah "pembunuhan". Tetapi dia juga muncul untuk mengkritik para uskup Katolik AS karena menangani masalah ini dengan cara politik daripada cara pastoral.

"Komuni bukanlah hadiah untuk yang sempurna... Komuni adalah hadiah, kehadiran Yesus dan Gereja-Nya," kata paus.

Uskup harus menggunakan "belas kasih dan kelembutan" dengan politisi Katolik yang mendukung hak aborsi, katanya.

Sejak pemilihannya pada tahun 2013 sebagai Paus Amerika Latin pertama, Fransiskus mengatakan bahwa sementara Gereja harus menentang aborsi, masalah ini tidak boleh menjadi pertempuran yang menghabiskan banyak waktu dalam perang budaya yang mengalihkan perhatian dari hal-hal seperti imigrasi dan kemiskinan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.