Sukses

Taliban Dikabarkan Penggal Atlet Voli Perempuan Afghanistan Mahjabin Hakimi

Seorang anggota muda tim voli nasional wanita Afghanistan bernama Mahjabin Hakimi dipenggal oleh Taliban menurut pelatihnya. Kejadian ini telah dirahasiakan dan diduga terjadi pada awal Oktober.

Liputan6.com, Kabul - Mahjabin Hakimi, seorang anggota tim voli nasional wanita Afghanistan dikabarkan dipenggal oleh Taliban. Kabar ini diungkap pelatih tim bersebut, Suraya Afzali, namun pihak keluarga Mahjabin membantahnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Independent, Afzali menyatakan bahwa Mahjabin terbunuh, tetapi mengatakan tidak ada orang lain selain keluarga atlet yang tahu persis waktu atau tindakan dari insiden tersebut.

Dilansir WCTI12, Sabtu (23/10/2021), Mahjabin Hakimi diduga dipenggal Taliban pada awal Oktober 2021. Insiden tersebut kemungkinan tetap disembunyikan karena keluarga Hakimi telah diancam untuk diam.

Afzali mengatakan kepada Independent bahwa ada banyak atlet wanita yang "diancam", terutama mereka yang telah berkompetisi di berbagai perlombaan asing dan domestik, atau muncul di program media, seperti anggota tim voli nasional.

Sejak pengambilalihan Taliban baru-baru ini, mereka telah secara aktif mencari atlet wanita di berbagai kota dan menyerang rumah mereka, menurut Afzali. Pelatih tim voli nasional Afghanistan tersebut juga mengatakan bahwa hanya ada dua pemain bola voli di tim yang bisa meninggalkan Afghanistan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pihak Keluarga Membantah

Sementara itu, seperti dilaporkan Alt News, keluarga menyatakan Mahjabin Hakimi tidak dibunuh oleh Taliban. Seorang anggota keluarga mengatakan dia meninggal pada 6 Agustus lalu. Kerabat itu juga membagikan foto batu nisan Mahjabin yang memiliki tanggal kematiannya tertulis di atasnya.

Skandar Hakimi, kakak Mahjabin, mengubah profil Facebook miliknya menjadi lingkaran hitam pada 7 Agustus lalu. Dalam kolom komentarnya, seseorang menulis: "Kami berdoa untuk saudara perempuanmu."

Pada 9 Agustus, Skandar mengunggah foto adiknya itu dengan perlengkapan militer. "Saya akan selalu bangga padamu, saudariku," ucapnya dalam keterangan foto. 

Alt News terhubung dengan anggota keluarga Mahjabin melalui panggilan telepon. Aktivis Afghanistan yang berbasis di Kanada, Farishta Barez, membantu situs berita ini berkomunikasi dengan menafsirkan Dari Persia, salah satu dialek terkemuka di Afghanistan.

Kerabat itu membenarkan bahwa Skandar adalah saudara Mahjabin. Dalam percakapan itu terungkap bahwa Mahjabin bertunangan dengan salah satu Majid Khan pada 2020. Sejak itu, dia tinggal di rumah tunangannya di Kabul. Mahjabin akan menikah tak lama sebelum kematiannya.

 

3 dari 4 halaman

Diduga Bunuh Diri

Lebih lanjut kerabat itu mengungkapkan bahwa Mahjabin mendapat beasiswa dari Amerika Serikat. Hal ini yang menjadi penyebab konflik dengan mertuanya. Alt News telah menghubungi tunangan Mahjabin, tetapi belum mendapat respons.

"Dia tidak dibunuh oleh Taliban pada bulan Oktober. Kematian Mahjabin terjadi pada 6 Agustus dan tubuhnya ditemukan di kamar mandi tunangannya di Kabul," kata anggota keluarga Mahjabin.

"Dia mengklaim Mahjabin mencekik dirinya sendiri sampai mati. Namun, keluarga kami mencurigai adanya tindakan curang yang dilakukan oleh mertuanya."

Kerabat itu juga membagikan foto nisan Mahjabin. Batu nisan itu bertuliskan, "Makam almarhumah Mahjabin Hakimi putri Mohammad Sarwar Hakimi yang bergabung dengan rahmat Allah pada Jumat malam, 15/5/1400 (kalender Persia) pada usia 25 tahun."

Berbicara tentang Mahjabin, kerabat itu berkata, "Mahjabin adalah panutan bagi gadis dan wanita muda. Sama seperti ayahnya, Md Sarwar Hakimi, dia tertarik pada olahraga seperti bola voli dan bola basket. Sejak 2015, Mahjabin bekerja di Kementerian Dalam Negeri."

 

 

Penulis: Anastasia Merlinda

4 dari 4 halaman

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.