Sukses

24 Oktober 2003: Akhir dari Penerbangan Komersial Pesawat Supersonik Concorde

Pesawat supersonik Concorder membuat penerbangan penumpang komersial terakhirnya, bepergian dengan kecepatan suara dua kali lipat dari New york ke London.

Liputan6.com, London - Pesawat supersonik Concorde membuat penerbangan penumpang komersial terakhirnya, bepergian dengan kecepatan suara dua kali lipat dari Bandara Internasional John F. Kennedy New York City ke Bandara Heathrow London pada tanggal 24 Oktober 2003.

Jet yang dipakai oleh British Airways itu membawa 100 penumpang, termasuk aktris Joan Collins, model Christie Brinkley dan pasangan Ohio yang dilaporkan membayar $ 60.000 di eBay untuk dua tiket.

Sebagai perbandingan, tarif trans-Atlantik pulang pergi biasanya berharga sekitar $ 9.000

Kerumunan besar penonton menyambut kedatangan pesawat di London, yang bertepatan dengan dua penerbangan Concorde terakhir lainnya dari Edinburgh dan Teluk Biscay, demikian seperti dikutip dari History, Minggu (24/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Concorde

Concorde, yang dikembangkan bersama oleh pemerintah Inggris dan Prancis, memulai layanan komersial pada Januari 1976.

Sebuah pencapaian signifikan dalam teknologi dan desain penerbangan, pesawat-pesawat bersayap delta yang ramping dapat melakukan perjalanan dari New York ke London dalam waktu sekitar tiga setengah jam, bepergian dengan kecepatan 1.350 mil per jam.

Concorde menjadi simbol kecepatan dan kemewahan, meskipun bukan tanpa masalah. Beberapa yang tinggal di bawah jalur penerbangannya mengkritik kebisingan besar yang dihasilkannya.

Dan, tragisnya, pada tanggal 25 Juli 2000, sebuah jet Air France jatuh setelah lepas landas dari Paris dan 113 orang tewas. Semua penerbangan Concorde dilarang terbang selama lebih dari setahun setelah insiden itu.

Mengutip meningkatnya biaya operasi dan mengurangi penjualan tiket, British Airways pensiun armada Concorde pada bulan Oktober 2003. Air France, satu-satunya kapal induk Concorde lainnya, telah secara permanen mengandangkan jetnya pada Mei 2003.

Namun, daya pikat Concorde begitu kuat sehingga ketika maskapai penerbangan melelang suku cadang dari armada mereka tak lama setelah pensiun, banyak barang dijual secara signifikan lebih dari harga yang disarankan. Misalnya, selimut senilai $ 100 dijual seharga $ 2.000, dan pintu dijual seharga $ 33.000.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini