Sukses

Taliban Janji Ketatkan Keamanan Usai Berulangnya Teror Bom Masjid

Setelah serangan masjid dua kali dalam seminggu ini, Taliban berjanji untuk meningkatkan keamanan masjid-masjid.

Liputan6.com, Kabul - Taliban berjanji pada Sabtu untuk meningkatkan keamanan di masjid-masjid Syiah setelah serangan ISIS kedua dalam seminggu terhadap jamaah yang menewaskan lebih dari 40 orang di kota Kandahar, Afghanistan.

Kelompok Sunni garis keras Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid Fatima di Kandahar yang melihat sekelompok pembom bunuh diri menembak ke dalam masjid sebelum meledakkan diri di antara para jemaah, seperti dilansir dari Malay Mail, Minggu (17/10/2021).

Seorang pejabat kesehatan mengatakan jumlah korban dari serangan itu mencapai 41 orang tewas dan 70 lainnya luka-luka, tetapi jumlah itu masih bisa bertambah lagi. 

"Beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis dan kami berusaha untuk memindahkan mereka ke Kabul," katanya.

Kapolsek Kandahar mengatakan unit akan ditugaskan untuk melindungi masjid-masjid Syiah yang selama ini dijaga oleh pasukan sukarelawan setempat dengan izin khusus untuk membawa senjata.

"Sayangnya mereka tidak dapat melindungi daerah ini dan di masa depan kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan Madrasah,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Taliban.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Etnis Minoritas Terancam

Serangan terhadap masjid Fatima, masjid Syiah terbesar di Kandahar, juga dikenal sebagai masjid Imam Bargah, terjadi seminggu setelah serangan serupa di sebuah masjid di kota utara Kunduz, yang menewaskan sebanyak 80 orang.

Serangan terhadap masjid-masjid Syiah dan sasaran-sasaran yang terkait dengan etnis minoritas Hazara, yang merupakan kelompok Syiah terbesar di Afghanistan, merupakan kejadian biasa di bawah pemerintahan bekas dukungan Barat.

Ada keterkejutan yang mendalam karena serangan terus berlanjut sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus, menodai klaim gerakan itu untuk membawa perdamaian ke Afghanistan setelah beberapa dekade perang.

Sejak pengambilalihan itu, ISIS telah melakukan puluhan operasi, dari serangan skala kecil terhadap target Taliban hingga operasi skala besar seperti bom bunuh diri hari Jumat, yang menewaskan sejumlah warga sipil. 

 

Reporter: Cindy Damara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.