Sukses

Bos Moderna Masuk Daftar Orang Terkaya di AS, Berapa Hartanya?

Bos Moderna Noubar Afeyan masuk daftar orang terkaya di AS. Dua orang lain terkait Moderna juga masuk.

Liputan6.com, Cambridge - Bos Moderna untuk pertama kalinya masuk daftar orang terkaya di Amerika Serikat. Ia tak sendiri, co-founder Moderna dan investor awal Moderna juga tembus daftar itu.

Berdasarkan data Forbes 400, Kamis (14/10/2021), chairman Moderna, Noubar Afeyan, tercatat memiliki harta US$ 5 miliar (Rp 71 triliun). 

Afeyan merupakan pria keturunan Armenia. Keluarganya mengungsi di AS akibat perang Lebanon. Kepemilikan saham Afeyan lebih tinggi dari CEO Moderna, Stéphane Bancel, yang berbasis di Eropa.

Selanjutnya, ada Robert Langer dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Ia merupakan co-founder Moderna dan kekayaannya mencapai US$ 4,9 miliar (Rp 69,6 triliun). 

Masih di bidang akademis, ada nama Timothy Springer yang merupakan profesor di fakultas kedokteran Universitas Harvard. Springer merupakan salah satu investor awal Moderna. 

Harta Springer yang tercatat Forbes 400 mencapai US$ 5,9 triliun (Rp 83,8 triliun). Ia memiliki 3,5 persen saham di Moderna, namun Springer sudah lama sukses di industri bioteknologi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prediksi Bos Moderna: Pandemi COVID-19 Selesai 2022

Sebelumnya, CEO Moderna, Stéphane Bancel, memprediksi pandemi COVID-19 akan berakhir pada September 2022. Kehidupan diprediksi sudah kembali normal.

Ia juga memprediksi akan ada cukup vaksin COVID-19 bagi semua orang di bumi pada 2022. 

"Pada pertengahan 2022 akan ada cukup dosis untuk memvaksinasi semua orang di dunia ini," ujarnya dalam wawancara dengan Neue Zürcher Zeitung, dikutip Jumat (24/9).

Bancel sempat menyinggung kemungkinan perlunya vaksinasi COVID-19 rutin, terutama bagi lansia. Hal itu berkaca ketika pandemi "Flu Rusia" terjadi di akhir abad ke-19.

Tetapi, pihaknya mengaku sedang mengembangkan vaksin yang cukup perlu satu suntik.

Ketika ditanya di akhir wawancara apakah berarti pada paruh akhir 2022 kehidupan bisa kembali normal dari COVID-19, Bancel memberikan jawaban positif.

"Dalam setahun ke depan, asumsi saya," ucapnya.

 

(US$ 1 = Rp 14.207)

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.