Sukses

Pulau Kreta Yunani Diguncang Gempa Kedua Dalam Dua Minggu

Gempa bawah laut berkekuatan magnitudo 6,3 memicu tsunami kecil dengan peringatan untuk menghindari daerah pesisir

Liputan6.com, Athena - Gempa bumi kedua kembali mengguncang Pulau Kreta, Yunani. Lindu yang terjadi dalam 2 minggu dari gempa pertama ini memicu tsunami kecil di selatan pulau Yunani itu dan warga diminta mengevakuasi diri.

Menurut Institut Geodinamika di Athena, gempa yang dirasakan sampai Siprus di Mediterania timur itu berkekuatan magnitudo 6,3.

Sejauh in belum ada laporan segera tentang korban atau cedera, meski longsoran batu terjadi di mana-mana, seperti yang dilansir dari laman The Guardian, Rabu (13/10/2021).

“Gempa itu terasa di seluruh pulau,” kata wakil gubernur regional Kreta, Yiannis Leondarakis, kepada stasiun televisi pemerintah ERT. “Dan itu memang menimbulkan kekhawatiran karena kami masih merasakan gempa susulan dari gempa sebelumnya.”

Satu jam setelah gempa bawah laut melanda pukul 12.24 waktu setempat, seismolog Yunani, Gerasimos Papadopoulos, merilis grafik yang menggambarkan tsunami di lepas pantai selatan pulau itu.

Tsunami kecil sedang terjadi di Kreta selatan,” tulisnya. “Menjauh dari (daerah) pesisir.”

Gempa tersebut diikuti gempa susulan berkekuatan magnitudo 4,1 dan 4,5. Para ahli mengatakan kekuatan gempa  - tercatat pada kedalaman laut 2 km, 14 mil sebelah timur desa Zakros di Kreta timur - diintensifkan oleh kedangkalannya.

Sebuah rekaman yang tersebar di media sosial menunjukkan orang-orang berlarian kelaur dari rumah, gedung perkantoran, dan toko mereka saat gempa terjadi.

Penduduk setempat mengatakan gempa tersebut mengguncang pulau setidaknya selama 20 detik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gereja Runtuh dan Barang Antik Museum Rusak di Wilayah Sitia

Saksi mata menggambarkan air laut surut dari garis pantai sebelum gempa terjadi.

“Laut tersedot, bebatuan muncul dan kemudian gempa terjadi,” kata lexandra Papathanasaki, seorang kepala masyarakat setempat mengatakan kepada portal berita Newsit, mengutip seorang saksi yang melihat laut menyurut dari pantai.

Kementerian perlindungan sipil, yang telah menyiapkan ratusan tenda untuk sekitar 2.500 orang yang kehilangan tempat tinggal saat gempa magnitude 6,0 melanda Kreta pada 27 September, segera mengirim unit tanggap darurat bencana.

Tim responden yang pertama dikerahkan memeriksa bangunan, situs arkeologi, dan monumen lain.

Meski warga diperintahkan untuk mengungsi ke gedung pemerintah, kerusakan yang dilaporkan terbatas pada wilayah Sitia, di mana sebuah gereja runtuh dan barang antik di museum setempat rusak.

Kreta telah diguncang oleh banyak gempa susulan sejak gempa besar yang terjadi bulan September. Gempa bulan September digambarkan sebagai gempa terbesar dan tiba-tiba yang pernah terjadi di Kreta dalam lebih dari 60 tahun oleh para seismolog.

Para ahli mengatakan mereka tidak percaya gempa hari Selasa (12/8) itu terkait dengan gempa sebelumnya, yang menyebabkan kerusakan parah, menewaskan 1 orang, melukai banyak orang, dan membuat banyak orang terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.