Sukses

10 Orang Terluka dalam Serangan Drone di Bandara Arab Saudi Dekat Yaman

Setidaknya 10 orang dilaporkan terluka dalam serangan di sebuah bandara di kota Jazan, Arab Saudi, dekat perbatasan dengan Yaman.

Liputan6.com, Jazan - Setidaknya 10 orang dilaporkan terluka dalam serangan di sebuah bandara di kota Jazan, Arab Saudi, dekat perbatasan dengan Yaman.

Saudi Press Agency (SPA) mengatakan serangan pada Jumat 8 Oktober 2021 malam waktu setempat menargetkan Bandara King Abdullah, demikian seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (9/10/2021).

Mengutip juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, SPA mengatakan bahwa proyektil itu ditembakkan dari pesawat tak berawak, menghancurkan jendela fasad bandara dan menyebabkan cedera.

Enam warga Saudi, tiga warga Bangladesh dan satu warga Sudan termasuk di antara mereka yang terluka, menurut kantor berita Reuters.

Setidaknya lima korban hanya menderita luka ringan, sementara kondisi lima lainnya tidak segera diketahui.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Ulah Militan Houthi Yaman

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi sejumlah serangan terhadap target Saudi baru-baru ini telah disalahkan pada pasukan Houthi Yaman.

Houthi memerangi koalisi pimpinan Saudi, yang berusaha mengembalikan pemerintah yang digulingkan di sana.

Pada hari Rabu 6 Oktober 2021, empat pekerja juga terluka setelah koalisi mencegat sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang menargetkan bandara Abha kerajaan.

Pada 31 Agustus, sebuah pesawat tak berawak menghantam bandara yang sama, melukai delapan orang dan merusak pesawat sipil.

Terletak di pegunungan barat daya kerajaan, Abha adalah tujuan populer bagi wisatawan Saudi.

Tidak ada rincian lebih lanjut tentang insiden terbaru.

Arab Saudi campur tangan dalam perang Yaman atas nama pemerintah yang diakui secara internasional pada tahun 2015.

Houthi yang bersekutu dengan Iran telah berulang kali menargetkan kerajaan dalam serangan lintas batas.

Pada bulan Agustus, pemberontak meningkatkan operasi tersebut, menggunakan drone dan rudal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini