Sukses

Jangkar Kapal Diduga Jadi Penyebab Tumpahan Minyak 572.807 Liter di California

Tumpahan minyak di California diduga karena jangkar kapal kargo yang menabrak pipa di dasar laut, menyebabkan pipa bocor yang menumpahkan minyak mentah ke laut.

Liputan6.com, Pantai Huntington - Petugas yang menyelidiki salah satu tumpahan minyak terbesar di California baru-baru ini mencurigai jangkar kapal yang mungkin menabrak pipa minyak di dasar laut.

"Pipa minyak yang rusak berat di lokasi tersebut menyebabkan minyak mentah bocor ke perairan pesisir dan membuat pantai kotor," kata pihak berwenang, Senin 4 Oktober 2021.

Dilansir dari AP, Rabu (6/10/2021), kepala perusahaan yang mengoperasikan pipa mengatakan bahwa penyelam perusahaan sedang memeriksa area yang diduga terjadi kebocoran pada Sabtu, 2 Oktober lalu. Dia berharap hari Rabu sudah ada kejelasan tentang penyebab kerusakan.

CEO Amplify Energy Martyn Willsher mengatakan dalam konferensi pers, bahwa kebocoran ini kemungkinan besar disebabkan oleh jangkar dari kapal kargo yang menabrak pipa. Dia mengatakan penyelam telah memeriksa lebih dari 2,4 meter di jalur pipa dan berfokus pada satu area yang signifikan.

Kapal kargo yang memasuki pelabuhan kembar Los Angeles dan Long beach secara rutin melewati daerah tersebut kata petugas Coast Guard. Dalam beberapa bulan terakhir, pelabuhan telah dipenuhi oleh tumpukan kapal kargo raksasa saat mereka mengantre untuk masuk pelabuhan dan membongkar barang.

"Kami sedang mencari tahu apakah kebocoran disebabkan jangkar dari kapal, tetapi itu dalam tahap penilaian sekarang," kata Letnan Komandan Coast Guard, Jeannie Shaye.

Tumpahan minyak mentah sebanyak 126.000 galon (atau setara dengan 572.807 liter) di laut California telah mencemari pasir Pantai Huntington yang terkenal dan komunitas pesisir lainnya. Tumpahan itu bisa membuat pantai ditutup selama berminggu-minggu atau bahkan lebih lama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penolakan Pembuatan Katup Pipa Karena Mahal

Pengacara Distrik Orange County, Todd Spitzer mengatakan dia memiliki penyelidik yang menyelidiki apakah dia dapat mengajukan tuntutan negara atas tumpahan tersebut, meskipun kebocoran terjadi di perairan yang diawasi oleh pemerintah AS.

Spitzer juga mengatakan penyelam Amplify tidak boleh diizinkan berada di dekat pipa tanpa otoritas independen.

Investigasi kriminal potensial lainnya sedang dilakukan oleh Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Pusat California, Coast Guard dan Departemen Ikan dan Margasatwa California, kata para pejabat.

Asosiasi pendukung keselamatan selama bertahun-tahun telah mendorong untuk federal memperkuat persyaratan deteksi tumpahan minyak. Selain itu, juga memaksa perusahaan untuk memasang katup yang dapat secara otomatis mematikan aliran minyak mentah jika terjadi kebocoran. Namun industri minyak dan pipa telah menolak persyaratan tersebut karena biayanya yang tinggi.

"Jika operator memiliki lebih banyak katup yang dipasang di jalur ini, mereka akan memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk mengisolasi kerugian sekarang," kata Bill Caram dari Pipeline Safety Trust, sebuah organisasi yang berbasis di Bellingham, Washington.

Pipa itu dibangun menggunakan proses yang dikenal sebagai las hambatan listrik, menurut pengajuan peraturan dari perusahaan. Proses pengelasan itu telah dikaitkan dengan kegagalan pipa minyak di masa lalu karena korosi dapat terjadi di sepanjang lapisan pipa, menurut penasihat keselamatan pemerindah dan Direktur Pipeline Safety Bill Caram.

Laporan tahunan yang diajukan ke regulator federal pada 2019 dan 2020 menunjukkan inspeksi untuk bagian dalam dan luar pipa mengungkapkan tidak ada yang memerlukan perbaikan.

3 dari 3 halaman

Dampak Terhadap Satwa

Para pecinta lingkungan khawatir minyak itu akan menghancurkan kehidupan laut dan burung yang hidup di daerah tersebut. Namun, Michael Ziccardi seorang dokter hewan dan direktur Oiled Wildlife Care Network mengatakan sejauh ini hanya empat burung berminyak yang ditemukan. Satu menderita luka kronis dan harus di-eutanasia, katanya.

Ziccardi mengatakan bahwa dirinya sangat optimistis, tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui sejauh mana dampak tumpahan terhadap satwa liar. Dalam kasus tumpahan minyak lepas pantai lainnya, jumlah terbesar burung berminyak dikumpulkan dua hingga lima hari setelah kejadian.

 

Penulis: Anastasia Merlinda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini