Sukses

Terkuak, Elang Pemburu Koala Bergerilya di Australia 25 Juta Tahun Lalu

25 juta tahun yang lalu seekor elang dengan cakar sepanjang setengah kaki menyambar koala purba dari pepohonan di Australia.

Liputan6.com, Victoria - 25 juta tahun yang lalu seekor elang dengan cakar sepanjang setengah kaki menyambar koala purba dari pepohonan di Australia. Pada tahun 2016, ahli paleontologi menemukan 63 tulang fosil dari pemburu koala purba saat melakukan ekspedisi ke Danau Pinpa, sebuah danau garam di timur Flinders Ranges di Australia Selatan.

Baru-baru ini, tim menamakan spesies elang yang baru ditemukan yaitu Archaehierax Sylvestris setelah memeriksa tulang secara menyeluruh. Tulang-tulang itu berasal dari zaman Oligosen, yang berlangsung dari 33,9 juta hingga 23 juta tahun yang lalu. Para ilmuwan melaporkan bahwa sylvestris mewakili fosil elang tertua yang pernah ditemukan di Australia.

Dilansir Live Science, Selasa (28/9/21), Ellen Mather, mahasiswa doktoral di Universitas Flinders di Adelaide, Australia mengatakan "sebagai predator puncak, spesies elang lebih sedikit dari yang mereka mangsa, kemungkinan individu dari spesies ini akan menjadi fosil".

Fosil elang sering kali ditemukan sangat sedikit tulang, atau terkadang hanya satu. Penemuan baru ini sangat langka, karena menemukan 63 tulang.

Saat ini, Danau Pinpa tempat fosil itu ditemukan, jarang menampung air dan berada di dalam lanskap bukit pasir yang jarang dihiasi rumput dan pepohonan. Kondisi ini berbeda dengan jutaan tahun lalu saat elang menguasai wilayah tersebut.

Pada saat itu, penggalian Danau Pinpa berada di tepi danau yang lebih besar, atau sistem danau yang membentang sekitar 100 km melalui hutan hujan beriklim sedang. Tim Worthy pertama kali menemukan fosil A.Sylvestris pada tahun 2016, dan mengatakan bahwa burung ini besar, tetapi sangat terfragmentasi dan tidak spektakuler.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Ahli Mengenai Fosil Elang

Pertama kali digali, tim menemukan cakar dan tulang kaki bagian bawah yang disebut tarsometatarsus, tulang-tulang ini mengungkapkan bahwa spesimen itu adalah seekor elang, tetapi tidak tahu spesies yang mana.

Worthy dan tim membebaskan potongan tulang dari sedimen di sekitarnya, dan menggergaji semua potongan kembali menjadi tulang utuh. Beberapa tulang mengandung sebanyak 20 fragmen kecil.

Mather membandingkan tulang yang dikumpulan dengan tulang dari berbagai elang, osprey,dsb. Berdasarkan analisis ini, dia menentukan bahwa fosil itu milik keluarga pemangsa yang disebut Accipitridae.

Fitur spesifik dari fosil yang baru ditemukan, yaitu jarak jari kaki dan titik penyisipan untuk otot kakinya, membedakan burung dari anggota keluarga Acciptridae lainnya. Berdasarkan fitur tersebut, tim menyimpulkan bahwa burung itu mmilik subfamili dan spesies elang yang belum diketahui.

Mather meyakini bahwa foPengana robertbolesi dari Riversleigh memiliki morfologi yang sangat berbeda dari Archaehierax.

Meskipun fosil elang umumnya sulit didapat namun di situs penggalian tertentu, fosil itu relatif umum, kata Mather. Seperti, di La Brea Tar Pits di Los Angeles, fosil elang dan pemangsa lainnya akan mudah ditemukan.

 

Penulis : Alicia Salsabila

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Parameter Aman Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.