Sukses

Sejarah Dream Catcher, Asal Mula Si Penangkap Mimpi Buruk

Penangkap mimpi yang dikenal dan digunakan sebagai aksesoris ternyata memiliki sejarah yang sakral, yaitu kisah tentang Wanita Laba-Laba penjaga anak-anak dan orang dewasa suku Ojibwe, Amerika Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Penangkap mimpi (Dream catcher) zaman sekarang mungkin dapat dilihat dalam bentuk kalung, dekorasi kamar, tato, dan sejumlah produk lainnya. Secara estetika, penangkap mimpi memiliki rupa yang menarik dan masuk akal jika dijadikan sebagai aksesoris.

Seperti dilansir The Femme Oasis, Senin (27/9/2021), penangkap mimpi secara luas dipandang sebagai simbol kesatuan di antara berbagai budaya dan suku asli. Mereka juga umumnya dipandang sebagai indikasi identitas penduduk asli Amerika. Namun, beberapa penduduk asli Amerika percaya penangkap mimpi telah diambil dan diekploitasi secara ofensif oleh non-penduduk asli Amerika.

Di banyak suku asli Amerika, penangkap mimpi asli dibuat dari simpai dan urat pohon dedalu, biasanya dilengkapi dengan benda-benda suci seperti manik dan bulu yang tergantung di bawah pusat lingkaran. Beberapa memiliki kulit melilit bagian kayu yang mengindikasikan keasliannya.

Penangkap mimpi jika ditelusuri lagi dapat ditemukan di Suku Ojibwe. Orang-orang Ojibwe memulai tren dan seiring waktu penangkap mimpi diadopsi oleh suku budaya, dan bahkan negara lain. Adopsi ini mungkin terjadi melalui proses pernikahan campuran dan perdagangan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Asibaikaashi, Sang Wanita Laba-Laba Pelindung Mimpi Buruk

Jika kebanyakan budaya menganggap bahwa laba-laba merupakan lambang hitam atau hal yang kurang baik, tidak berlaku pada orang suku Ojibwe. Laba-laba bagi suku Ojibwe dianggap sebagai simbol perlindungan.

Dikutip dari powwows.com, penangkap mimpi diyakini berasal dari Asibaikaashi yang dikenal sebagai Wanita Laba-Laba. Dia adalah penjaga semua bayi dan orang dewasa Ojibwe. Lama kelamaan, tugas penjagaan ini menjadi berat karena mulai menyebar ke berbagai wilayah di Amerika Utara.

Untuk membantu, para wanita Ojibwe mulai menenun jaring ajaib untuk bayi. Mereka menggunakan lingkaran simpai dan urat pohon dedalu untuk menenunnya, kemudian diberikan kepada anak-anak Ojibwe sebagai media perlindungan. Mantra ini digantung di atas tempat tidur anak-anak untuk menangkap mimpi buruk atau bahaya lain yang mungkin ada.

 

3 dari 3 halaman

Simbolisme

Setiap bagian dari penangkap mimpi memiliki makna yang terkait dengan dunia secara fisik. Salah satu makna pentingnya adalah berbentuk bulat yang mewakili bentuk bola bumi. Jaring ditujukan untuk menyerap mimpi buruk di malam hari dan membuangnya di siang hari.

Bulu-bulu bertindak seperti tangga yang memungkinkan mimpi indah turun pada bayi atau orang dewasa yang sedang tidur.

Meskipun penangkap mimpi muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, penangkap mimpi asli bentuknya kecil dan sangat sulit ditemukan, serta harus dibuat oleh Ibu. Sementara mayoritas yang ada terbuat dari bahan yang murah dan biasanya berukuran besar.

Bukan hanya sekadar pernyataan mode, penangkap mimpi merupakan kenang-kenangan budaya asli Amerika. Penangkap mimpi adalah simbol suci, berkah seorang ibu kepada anak-anaknya untuk kedamaian dan energi positif.

 

Penulis: Anastasia Merlinda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.