Sukses

Top 3: Respons Kemlu RI Soal PBB Singgung Dugaan Kekerasan Terhadap Aktivis Papua Terpopuler

Berita terpopuler edisi Sabtu (25/9/2021) meliputi respons Kemlu RI terkait singgungan PBB soal dugaan kekerasan hingga 28 pria di India diselidiki polisi atas dugaan pemerkosaan.

Liputan6.com, Jakarta - PBB telah menyinggung isu dugaan intimidasi dan kekerasan yang diterima aktivis Papua. Hal ini pun kemudian direspons oleh pihak Kemlu RI. 

Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu (25/9/2021). 

Beralih ke berita soal kematian seorang influencer bernama Gabby Petito yang dicurigai dibunuh oleh kekasihnya sendiri. 

Kemudian, berita selanjutnya tentang 28 pria di India tengah menjalani penyelidikan atas kekerasan seksual terhadap seorang gadis usia 15 tahun.

Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu (25/9/2021). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. PBB Singgung Dugaan Kekerasan Terhadap Aktivis Papua, Ini Respons Kemlu RI

Kementerian Luar Negeri RI menjawab soal laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal isu Papua, sekaligus menyinggung Indonesia atas dugaan intimidasi dan kekerasan yang diterima aktivis HAM.

Dalam pernyataannya Kemlu RI mengecam segala bentuk intimidasi dan kekerasan yang dialami oleh aktivis HAM Papua.

Selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

2. Influencer Gabby Petito Tewas Dibunuh, FBI Rilis Surat Perintah Penangkapan Kekasihnya

FBI telah mengeluarkan surat perintah penangkapan federal untuk Brian Laundrie, pacar Gabby Petito karena "penggunaan perangkat yang tidak sah" setelah kematian gadis yang dikenal sebagai travel influencer itu. Ia sering menggunakan tagar #vanlife pada unggahannya di TikTok dan platform media sosial lainnya.

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

3. 28 Pria Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Gadis 15 Tahun Diselidiki Polisi India

Pihak berwenang di India sedang menyelidiki kasus di mana seorang gadis berusia 15 tahun berulang kali diperkosa beramai-ramai selama sekitar sembilan bulan.

Baca lengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.