Sukses

Kerja Sama hingga Hidup Normal dengan COVID-19 di Swedia Jadi Sorotan

Swedia yang merupakan negara peringkat 1 di Uni Eropa dalam bidang inovasi dan teknologi diyakini dapat membantu Indonesia menghadapi krisis ekonomi kelak melalui kerja sama antar kedua negara.

Liputan6.com, Stockholm - Hubungan kerja sama antara Indonesia-Swedia terjalin semakin erat. Prospek kerja sama kedua negara untuk ke depannya adalah Swedia akan membuka lapangan pekerjaan untuk orang Indonesia, melihat maraknya perusahaan Swedia di Tanah Air.

Selain itu, Swedia akan mengembangkan kapasitas pekerja Indonesia melalui berbagai pelatihan, dan salah satu keuntungan bekerja perusahaan Swedia adalah dapat membuka kesempatan untuk bekerja di negara lain.

[bacajuga:Baca Juga](4660402 4645004 4647826)

“Kesepakatan selama ini yang sudah berjalan, kita sudah memiliki kerjasama yang erat dibidang energi baru dan terbarukan karena Swedia memiliki keunggulan dalam bidang energi baru dan terbarukan," ujar Kamapradipta Isnomo, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia dalam program Live Update Liputan6.com, Jumat (24/9/2021).

“Jadi kita ingin mendapatkan dan menerima investasi teknologi Swedia yang bisa membangun sektor energi terbarukan di Indonesia,” imbuhnya.

Dubes Kamapradipta juga mengatakan bahwa Indonesia tak luput dari krisis energi di masa mendatang, sehingga solusi untuk saat ini adalah penggunaan teknologi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebijakan Negara Swedia Terkait Pandemi dan Ajakan Belajar di Swedia

Pada 29 September mendatang, Swedia berencana membuat pengumuman yang memangkas hampir seluruh pembatasan sosial di seluruh negara bagian.

Saat ini, Swedia menerapkan kebijakan terkait COVID-19 yang fleksibel, sama sekali tidak ada kebijakan lockdown, dan  pemakaian masker pun tidak diwajibkan. Namun, Swedia hanya menerima wisatawan dari Uni Eropa, kecuali yang memiliki kepentingan sangat mendesak.

Dibandingkan dengan negara Eropa lain, kemungkinan pada tanggal 29 September, Swedia akan kembali hidup normal seperti sebelum pandemi COVID-19.

Tingkat vaksinasi COVID-19 Swedia pun sudah hampir mencapai 80%. Sejak 2 minggu yang lalu, Swedia telah mengumumkan untuk memulai vaksinasi anak berusia 12-15 tahun.

Dubes Kamapradipta Isnomo mengajak pelajar Indonesia untuk mulai melirik negara Swedia sebagai tujuan menimba ilmu, dengan menekankan bahwa Swedia berada di urutan pertama bidang inovasi dan teknologi di Uni Eropa, dan urutan kedua di dunia.

Selain itu, Swedia juga peringkat pertama untuk sustainable development goals.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.