Sukses

Thailand Rencana Pangkas Masa Karantina Turis Asing yang Masuk Wilayahnya

Thailand rencananya akan memotong masa karantina para wisatawan asing.

Liputan6.com, Bangkok - Komite pengendalian penyakit Thailand telah mengusulkan pengurangan separuh dari persyaratan isolasi hotel selama dua minggu untuk kedatangan wisatawan yang sudah divaksinasi, di tengah penundaan rencana untuk membebaskan karantina dan membuka kembali Bangkok dan tujuan wisata mulai bulan depan.

Dilansir laman Channel News Asia, Jumat (24/9/2021), Thailand ingin menyambut kembali pengunjung asing, setelah hampir 18 bulan kebijakan masuk yang ketat menyebabkan runtuhnya pariwisata, sektor utama yang menarik 40 juta pengunjung pada 2019.

"Mengurangi masa  karantina tidak hanya tentang pariwisata, tetapi akan membantu perjalanan bisnis dan pelajar asing," kata pejabat kesehatan senior Opas Karnkawinpong pada konferensi pers, menambahkan bahwa tes juga akan diperlukan.

Berdasarkan proposal, yang akan dipresentasikan kepada pemerintah pada hari Senin, mereka yang tidak memiliki bukti vaksinasi akan diisolasi selama 10 hari jika tiba melalui jalur udara, dan 14 hari jika melalui darat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rencana Pariwisata Thailand

Pihak berwenang minggu ini menunda rencananya hingga Novembe, untuk mengizinkan kedatangan pengunjung yang divaksinasi tanpa karantina, karena tingkat inokulasi yang rendah di negara itu.

Hanya pulau Phuket dan Samui yang saat ini membebaskan karantina untuk turis yang divaksinasi, sebagai bagian dari skema percontohan.

Kurang dari seperempat dari perkiraan 72 juta orang yang tinggal di Thailand telah divaksinasi lengkap.

Thailand kini masih memerangi gelombang infeksi paling parah, yang telah menyumbang sekitar 99 persen dari 1,5 juta kasus dan 15.884 kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini