Sukses

22 September 1975: 16 Titik di Irlandia Utara Jadi Lokasi Teror Bom

Irlandia Utara kembali mendapat serangan bom.

Liputan6.com, Belfast - Tepat hari ini tahun 1975, Irish Republican Army melancarkan aksi teror di seluruh kawasan Irlandia Utara. Pemboman dilakukan setelah pemerintahan resmi dengan IRA sepakat untuk menjalankan gencatan senjata selama tujuh bulan.

Tidak ada yang terluka dalam dua serangan pertama pada pukul 09.00 BST (waktu Inggris) di Great Victoria Street, pusat Belfast.

Namun, 15 ledakan lagi selama beberapa jam berikutnya, termasuk ledakan kereta api yang dibajak melukai 12 orang, dua serius.

Divisi Belfast dari IRA mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka berada di balik semua serangan itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Teror yang Terorganisir

Secara resmi faksi Republik masih terikat oleh gencatan senjata, tapi juru bicara organisasi tersebut mengatakan bahwa anggota Royal Ulster Constabulary akan dianggap sebagai target yang sah.

IRA mengatakan, ini sebagai tanggapan atas peningkatan aktivitas keamanan, "penyiksaan terorganisir" terhadap tersangka dan sejumlah serangan tentara dan polisi di benteng-benteng Republik yang terkenal.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Republican Press Center itu memprotes tentang percobaan pembunuhan warga tak bersalah oleh anggota tentara dan polisi.

"Mereka yang berpikir bahwa brigade Belfast akan membiarkan aksi ini berlanjut harus diperingatkan oleh peristiwa masa lalu, kami akan mengambil tindakan pembalasan," katanya.

Dua dari serangan hari ini menargetkan pasukan keamanan, satu di pos polisi di Dungannon, yang melukai dua petugas RUC, dan satu lagi di pos perbatasan tentara dekat Newry.

Seorang juru bicara Kastil Stormont mengatakan, tidak akan ada tindakan keras keamanan setelah pengeboman.

Namun Menteri Irlandia Utara, Merlyn Rees mengatakan serangan itu merupakan "ejekan dan parodi" dari gencatan senjata.

 

Reporter: Cindy Damara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini