Sukses

267 Orang Ditahan Usai Demo Anti-Lockdown COVID-19 Berujung Bentrok di Australia

Kepolisian Australia menahan 235 orang di Melbourne dan 32 di Sydney, Sabtu (18/9), saat demonstrasi tanpa izin berlangsung untuk menentang pemberlakuan penguncian (lockdown).

Liputan6.com, Melbourne - Kepolisian Australia menahan 235 orang di Melbourne dan 32 di Sydney, Sabtu (18/9), saat demonstrasi tanpa izin berlangsung untuk menentang pemberlakuan penguncian atau lockdown COVID-19.

Sejumlah polisi terluka dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa.

Kepolisian Victoria melaporkan bahwa enam polisi membutuhkan perawatan rumah sakit.

Sejumlah personel tersungkur ke jalan dan terinjak-injak, kata kepolisian dan menurut gambar yang ditayangkan televisi sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara pada Minggu (19/9/2021).

Sekitar 700 orang berhasil berkumpul di beberapa wilayah Melbourne, sementara 2,000 personel kepolisian menjadikan pusat kota zona sebagai zona yang tidak bisa dilalui.

Polisi mendirikan pos-pos pemeriksaan dan membentuk barikade.

Angkutan umum dan layanan tumpangan ke kota pun dihentikan.

Di Sydney, Australia personel antihuru-hara, patroli jalan raya, detektif, dan polisi yang bertugas secara umum juga dikerahkan ke jalan-jalan guna mencegah orang-orang berkumpul dalam jumlah besar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi COVID-19 di Australia

Australia tengah berjuang melawan wabah varian Delta COVID-19 sejak pertengahan Juni dengan memberlakukan penguncian ketat di Sydney, Melbourne, dan Canberra selama berminggu-minggu hingga saat ini.

Sebanyak 1.882 kasus COVID-19 dilaporkan pada Sabtu (18/9), sebagian besar ditemukan di Sydney.

Sebagian besar pembatasan di Victoria, New South Wales, dan Canberra akan tetap diberlakukan hingga sedikitnya 70 persen dari warga berusia 16 tahun ke atas sudah divaksin lengkap.

Berdasarkan laju vaksinasi saat ini, target tersebut akan tercapai pada akhir Oktober atau awal November.

Tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan masyarakat telah membantu Australia tetap berada di angka infeksi yang relatif rendah dengan total di bawah 85.000 kasus dan 1.145 kematian sejak pandemi mulai merebak.

Sebagian besar warga Australia mendukung vaksinasi dan protokol kesehatan masyarakat.

Tetapi, aksi protes kadang-kadang muncul secara sporadis --terkadang diwarnai kekerasan-- dalam menentang penanganan pandemi.

“Sangat mengecewakan untuk lagi-lagi melihat sekelompok kecil masyarakat menunjukkan bahwa mereka sangat tidak peduli terhadap kesehatan dan keselamatan polisi maupun semua warga Victoria,” kata Kepolisian Victoria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.