Sukses

Selesai Misi 90 Hari di Angkasa Luar, 3 Astronaut China Pulang dan Mendarat di Mongolia

Astronaut China telah menyelesaikan misi angkasa luarnya dan kembali ke Bumi. Mereka mendarat di Mongolia Dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga astronaut China telah kembali ke Bumi setelah menyelesaikan misi angkasa luar berawak terpanjang di negara itu.

Dilansir BBC, Jumat (17/9/2021), mereka menghabiskan waktu selama 90 hari di modul Tianhe di stasiun luar angkasa China, sekitar 380 km (236 mil) di atas Bumi.

Ketiga pria itu pada Kamis (16/9) menaiki pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-12 dan diturunkan dari stasiun luar angkasa.

Misi yang berhasil adalah demonstrasi lain dari kepercayaan dan kemampuan China yang tumbuh dalam domain ruang angkasa.

Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Honbo mendarat di gurun Gobi di Mongolia Dalam sekitar pukul 13:35 waktu setempat (05:35 GMT) pada Jumat (17/9). Mereka telah pergi ke luar angkasa pada 17 Juni, dan telah lepas landas dari gurun yang sama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misi Selesai

Saat berada di angkasa  luar, ketiga pria itu menyelesaikan berbagai tugas termasuk mengirimkan data eksperimen kembali ke Bumi dan melakukan perjalanan luar angkasa selama berjam-jam, menurut China's Global Times.

Modul inti dari stasiun ruang angkasa, tempat para astronot tinggal, dikatakan memiliki ruang hidup terpisah untuk setiap astronot dan gym luar angkasa yang dilengkapi dengan treadmill dan sepeda yang dirancang khusus, Global Times melaporkan mengutip China's Aerospace Science and Industry Corp.

China telah membuat langkah dalam ambisi luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada 2019, China menjadi negara pertama yang mengirim penjelajah tak berawak ke sisi jauh Bulan. Tetapi karena harus mengembangkan stasiun luar angkasanya sendiri, sebagian karena telah dikeluarkan dari proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional.AS, yang memimpin kemitraan itu dengan Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang, tidak akan bekerja sama dengan China di orbit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini