Sukses

Pesan Suara Salah Satu Pendiri Taliban Muncul Usai Dirumorkan Tewas

Rumor tewasnya salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar, terbantahkan karena muncul pesan suara, ini isinya.

Liputan6.com, Kabul - Salah satu pendiri Taliban dan saat ini merupakan wakil perdana menteri Afghanistan merilis sebuah pernyataan dalam format suara pada Senin (13/9) yang mengungkapkan bahwa ia masih hidup dan sehat setelah berita tentang kematiannya viral di media sosial.

Melansir dari laman AFP, Selasa (14/9/2021), Abdul Ghani Baradar, yang dinamai sebagai orang normor 2 Mullah Mohammed Hassan Akhund, menyalahkan propaganda palsu atas rumor kematiannya melalui sebuah pesan suara yang diunggah Taliban.

Media sosial menjadi rusuh atas desas-desus beredar bahwa Abdul Ghani Baradar terluka parah dalam baku tembak antara faksi-faksi saingan Taliban di istana presiden.

"Ada berita di media mengenai kematian saya," ujar Baradar dalam pesan audio tersebut.

"Selama beberapa malam terakhir saya pergi jalan-jalan Di mana pun saya berada saat ini, kami semua baik-baik saja, semua saudara dan teman saya."

"Media selalu mempublikasikan propaganda palsu. Karena itu, tolak dengan berani semua kebohongan itu, dan saya 100% tegaskan kepada Anda bahwa tidak ada masalah dan kami tidak punya masalah."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rumor Lain yang Beredar

Tidak mungkin dipastikan keaslian dari pesan suara tersebut. Namun, pesan suara diunggah di situs resmi Taliban, termasuk juru bicara kantor politik pemerintahan baru.

Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, juga dirumorkan telah meninggal beberapa tahun sebelum juru bicara Taliban mengatakan bahwa ia hadir di Kandahar 2 minggu setelah mereka mengambil kekuasaan di Afghanistan.

Kabar burung di Pakistan dan Afghanistan yang beredar adalah ia tertular COVID-19 atau terbunuh dalam pengeboman.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.