Sukses

Provinsi di India Gelar Studi Seroprevalensi Guna Menilai Penyebaran COVID-19

Pemerintah Kerala sedang melakukan studi seroprevalensi untuk menilai penyebaran virus COVID-19.

Liputan6.com, Thiruvananthapuram - Pemerintahan Provinsi Kerala, India sedang melakukan studi seroprevalensi untuk mendata penyebaran virus COVID-19 diantara masyarakat negara bagian tersebut.

Menteri Kesehatan, Veena George, mengatakan studi dimulai awal September 2021 dan diharapkan selesai pada akhir bulan.

Melansir dari laman India Today, Minggu (12/9/2021), studi yang dilakukan ini akan membantu memahami tingkat seropositif COVID-19 diantara berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, tutur Veena George.

“Dapartemen kesehatan sedang melakukan studi seroprevalensi. Diharapkan selesai akhir bulan ini. Itu akan dilakukan antara di antara anak-anak dan orang dewasa,” kata sang menteri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembukaan Kembali Sekolah

Ditanyai mengenai pembukaan kembali sekolah, George mengatakan studi ini akan membantu memahami seropositif di antara anak-anak dan pemerintah akan mengambil keputusan lebih lanjut tentang hal tersebut setelah studi dilakukan.

Laporan studi akan diserahkan pada Kementerian Pendidikan Umum dan pejabat terkait lainnya, yang memutuskan mengenai pembukaan kembali sekolah setelah itu.

Mengenai kekhawatiran akan virus Nipah yang dilaporkan di Kozhikode minggu lalu, ia mengatakan semua sampel yang diuji hasilnya negatif.

Source tracing sama pentingnya dengan contact tracing. Tim khusus dari National Institute of Virology sudah mengumpulkan sampel dari negara bagian untuk mengidentifikasi sumber penyebaran infeksi virus,” katanya.

Bagaimanapun, menteri mengatakan penjagaan ketat yang sedang berlangsung dan pembatasan di wilayah yang terdampak akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan.

Ketua Menteri Pinarayi Vijayan pada hari Jumat mengatakan pemerintahnya telah melakukan survei lengkap dari rumah ke rumah dalam radius 3 km dari rumah anak laki-laki 12 tahun yang meninggal karena virus Nipah pada 5 September.

Ia mengatakan dalam survei ada dari sekitar 15,000 rumah yang termasuk dari zona penahanan dan ada sebanyak 68.000 orang.

 

Reproter: Ielyfia Prasetio

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.