Sukses

Kisah Pria Misterius Berbandana Merah, Pahlawan Tragedi 9/11 yang Muncul dari Reruntuhan

Pria misterius ini menyelamatkan banyak nyawa dan dianggap sebagai pahlawan dalam tragedi 9/11.

Liputan6.com, Jakarta - Saat tragedi 9/11 atau 11 September 2001 banyak warga New York menunjukkan keberanian luar biasa dan mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain. Salah satu pahlawan ini adalah pria dengan bandana merah, Welles Crowther.

Dikutip dari 9/11 Memorial & Museum, Kamis (9/9/2021), ketika Penerbangan 175 yang dibajak menabrak Menara Selatan World Trade Center, orang-orang di lobi atas lantai 78 berkerumun, ketakutan dan bingung, karena tidak ada jalan keluar yang mereka tahu. Kemudian, seorang pria dengan bandana merah datang menutupi hidung dan mulutnya, ia tiba-tiba muncul dari reruntuhan (puing) dan kepulan asap.

Ia berbicara dengan suara tenang dan membimbing mereka ke tangga, lalu membawa mereka ke tempat yang aman. Pria berbandana merah tersebut melakukan tiga kali perjalanan ke lobi atas, menyelamatkan orang sebanyak yang ia bisa, hingga gedung yang terbakar runtuh.

Beberapa bulan setelah tragedi 9/11, cerita dari para korban yang selamat pun muncul tentang pria misterius yang mengenakan bandana merah. Keberanian dan kepahlawanan nya pada 9/11 tidak akan pernah terlupakan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sosok Pria Bandana Merah

Alison Crowther, ayah dari pria misterius tersebut, membaca sebuah artikel tentang pahlawan di New York Times. Setelah membaca ia menyadari bahwa pria itu adalah putranya, Welles Crowther yang berusia 24 tahun.

Sang putra telah membawa saputangan merah sejak dia masih kecil. Welles Crowther bekerja sebagai pemegang saham dan juga menjadi petugas pemadam kebakaran sukarela. Judy Wein orang yang diselamatkan oleh Welles mengatakan, "Orang dapat hidup 100 tahun dan tidak memiliki belas kasihan, balasan atas apa yang dia lakukan."

Bandana merah milik Welles Crowther saat ini dipajang di Museum. Program Spesial Stories & Art terkait dengan kisah kepahlawan Welles Crowther digelar pada Sabtu, 5 September 2015 pukul 2 siang.

Honor Crowther Fagan sebagai saudara perempuan Welles Crowther, membacakan bukunya "The Man in the Red Bandana" yang terinspirasi dari kisah kakaknya yang dikenal dengan pria bandana merah dan pemberani.

Program terkait Welles Crowther gratis untuk anak-anak pengunjung Museum. Anak-anak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan seni setelah membaca dan akan menerima salinan buku secara gratis.

 

Penulis : Vania Dinda Marella

3 dari 3 halaman

Infografis Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.