Sukses

Menlu dan Menhan Australia Bakal Kunjungi Jakarta, Ini Target dan Agendanya

Selain Jakarta, Menhan-Menlu Australia juga bakal menyambangi New Delhi, Seoul, Washington, dan New York untuk memajukan hubungan dengan teman dekat dan mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dan Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton MP, dijadwalkan bakal melawat ke Jakarta, Indonesia dalam waktu dekat.

Selain Jakarta, keduanya juga bakal menyambangi New Delhi, Seoul, Washington, dan New York untuk memajukan hubungan Australia dengan teman dekat dan mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

"Keamanan dan kemakmuran ekonomi Australia sangat terintegrasi dengan mitra regional kami di Indo-Pasifik," jelas pihak kedutaan Australia terkait kunjungan tersebut dalam rilis yang diterima Rabu (8/9/2021).

"Kami berbagi dengan mitra utama ini sebuah visi untuk kawasan yang terbuka, inklusif, dan tangguh, yang didukung oleh kemakmuran dan stabilitas bersama. Dengan pertemuan 2+2 Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan di empat negara Indo-Pasifik, kunjungan luar negeri dan pertahanan yang substantif dan signifikan ini sangat memperkuat keterlibatan aktif Australia di kawasan kami."

Kerja sama dengan para mitra melandasi pendekatan Australia terhadap tantangan strategis yang dihadapi di kawasan ini. Melalui dialog ini, diharapkan bakal memajukan upaya berkelanjutan kami untuk bekerja sama dengan pihak lain untuk memberikan kontribusi positif dan proaktif bagi perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik.

Menteri Payne mengatakan bahwa di antara masalah yang paling mendesak untuk didiskusikan adalah kerja sama dalam pemulihan kawasan dari pandemi COVID-19, "dan memastikan pemulihan berlangsung dengan cara yang mencerminkan nilai dan prinsip kami."

"Dalam pertemuan dan keterlibatan kami di empat negara, kami akan membahas kemitraanberkelanjutan kami untuk mengatasi pandemi, termasuk melalui distribusi vaksin COVID-19 yang adil, aman, dan efektif, dan langkah bersama kami menuju pemulihan ekonomi global," kata Menteri Payne.

Sementara Menteri Dutton mengatakan kunjungan tersebut merupakan kesempatan penting untuk membangun hubungan pertahanan yang sudah kuat, terutama dengan Amerika Serikat pada peringatan 70 tahun aliansi ANZUS.

"Saya sangat menantikan untuk bertemu dengan mitra-mitra saya secara langsung untuk membangun hubungan kita yang sudah kuat, dan untuk membahas lebih lanjut kepentingan bersama kita dalam menjaga kawasan yang baik dan aman," kata Menteri Dutton.

Fokus Kunjungan ke Jakarta, Indonesia

Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media secara virtual pada Kamis 27 Agustus 2020. (Dok: Kemlu RI)

Di Jakarta, para Menteri akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto untuk konsultasi tingkat menteri 2+2 ke-7.

"Pembicaraan tingkat tinggi ini adalah kesempatan penting untuk mencatat kemajuan substansial terhadap Kemitraan Strategis Komprehensif kami, termasuk upaya penanganan dan pemulihan COVID-19," kata Menteri Payne.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Kami juga akan membahas keamanan regional dan prioritas bersama dalam mendukung ASEAN, termasuk kerja sama praktis di bawah ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," jelas Menteri Dutton.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus Menlu-Menhan Australia di India, Korsel dan AS

Di New Delhi, para Menteri akan menghadiri pembicaraan 2+2 dengan Menteri Luar Negeri Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh.

"Diskusi 2+2 perdana ini merupakan landasan Kemitraan Strategis Komprehensif Australia-India, yang didirikan atas komitmen bersama untuk kawasan Indo-Pasifik yang aman, stabil, dan makmur," kata Menteri Payne.

Hubungan antara Australia dan India berada pada titik tertinggi dalam sejarah, "karena kedua negara kita bekerja sama untuk mempromosikan kerja sama regional yang positif," imbuh Menteri Payne.

Para menteri tersebut akan membahas isu-isu termasuk ketahanan ekonomi, siber, iklim, teknologi utama, dan rantai pasokan.

Seiring Australia dan Republik Korea memajukan komitmen bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral kita menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, para menteri itu juga akan melakukan perjalanan ke Seoul untuk konsultasi bilateral 2+2 kelima dengan mitra Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan Nasional Suh Wook.

"Australia dan Republik Korea memiliki kepentingan strategis dan keamanan yang serupa, dan saya berharap dapat membahas prioritas bersama kami dan kerja sama kami dengan mitra, termasuk di kawasan ini," kata Menteri Dutton.

Di Washington, para Menteri akan berpartisipasi dalam konsultasi Menteri Australia-Amerika Serikat (AUSMIN) pertama dengan pemerintahan Biden, bergabung dengan rekan-rekan mereka Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, untuk memajukan visi bersamauntuk Indo-Pasifik.

Di Amerika, mereka akan membahas pendalaman kerja sama pada isu-isu seperti penanganan danpemulihan COVID-19, tekanan ekonomi, postur pertahanan, iklim, teknologi utama dan siber, ruang angkasa, dan rantai pasokan.

Para menteri itu juga akan melakukan pertemuan dengan anggota senior lain dari pemerintahan Biden.

"Saya juga akan melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri pembukaan Sidang Umum ke-76 PBB di mana saya akan mewakili Australia di beberapa acara sebagai bagian dari Pekan Tingkat Tinggi", kata Menteri Payne.

"Program komprehensif ini akan memajukan tujuan bersama Australia dengan para mitra dan sekutu kami di kawasan ini dan menjalin banyak pertemuan online dan tatap muka yang telah dilakukanoleh para menteri Pemerintah Australia selama delapan belas bulan terakhir," sambung Menteri Dutton.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.