Sukses

Balas Serangan Balon Api dari Jalur Gaza, Jet Tempur Israel Gempur Bengkel Roket Hamas

Israel membalas serangan balon api dari Hamas yang diluncurkan dari daerah kantong Palestina di Jalur Gaza.

Liputan6.com, Gaza - Israel melancarkan serangan udara terhadap Gaza pada Senin 6 September 2021 malam, kata tentara. Serangan itu guna membalas serbuan balon api yang diluncurkan dari daerah kantong Palestina yang diblokade dan telah memicu kebakaran.

Tentara Israel (IDF) Menyalahkan Hamas (kelompok oposisi di Palestina) atas serangan balon api itu, seraya mengatakan telah menargetkan lokasi kelompok Hamas yang menguasai jalur Gaza.

"Semalam, jet tempur IDF menyerang bengkel pembuatan roket Hamas, serta kompleks militer Hamas di Khan Yunis,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.

"Serangan itu sebagai balasan terhadap Hamas yang meluncurkan balon api ke wilayah Israel," tambah pernyataan itu.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (7/9/2021), saksi mata mengatakan bahwa tentara Israel juga menembakkan artileri ke utara Gaza.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bentrokan yang Tidak Pernah Usai

Berdasarkan laporan paramedis di daerah kantong Palestina, tidak ada yang terbunuh dalam serangan balasan tersebut.

Sebelum insiden itu, petugas pemadam kebakaran Israel mengatakan bahwa balon api telah menyebabkan tiga kebakaran hutan di lokasi yang dekat dengan Jalur Gaza.

Meluncurkan perangkat improvisasi adalah taktik umum militan di Gaza, yang telah diblokade Israel selama hampir 15 tahun. Israel sering meresponsnya dengan serangan udara.

Serangan udara Senin kemarin, terjadi setelah enam warga Palestina melarikan diri dari penjara Israel pada hari sebelumnya melalui sebuah terowongan yang memicu perburuan besar-besaran.

Hamas dan Israel terlibat dalam konflik 11 hari yang menghancurkan pada bulan Mei, yang terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun.

Pada Mei lalu, Hamas dan Israel terlibat dalam konflik 11 hari yang mematikan, di mana konflik tersebut adalah yang terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun.

Meskipun berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir dan janji untuk bantuan Qatar untuk mengurangi kemiskinan di daerah kantong Palestina, balon api dan bentrokan perbatasan sesekali terus berlanjut sejak itu.

 

Reporter: Cindy Damara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.