Sukses

Gali Terowongan Pakai Sendok, 6 Militan Tahanan di Penjara Super Ketat Israel Kabur

Enam tahanan Palestina melarikan diri dari penjara Israel melalui terowongan yang digali menggunakan sendok berkarat.

Liputan6.com, Jordan Valley - Enam tahanan Palestina melarikan diri dari salah satu penjara paling ketat dan aman di Israel pada Minggu 5 September 2021 malam waktu setempat. Pihak berwenang Israel kemudian melancarkan perburuan terhadap mereka.

Orang-orang itu diyakini telah menggali lubang di lantai sel mereka di penjara Gilboa, kemudian merangkak melalui rongga dan membuat terowongan di bawah dinding luar.

Pihak berwenang mengetahui insiden itu dari laporan para petani yang melihat mereka berlari melalui ladang.

Para buronan itu termasuk mantan pemimpin kelompok militan Brigade Martir Al-Aqsa dan lima anggota Islamic Jihad.

Seorang pejabat Israel Prison Service (Layanan Penjara Israel) menggambarkan pelarian itu sebagai "kegagalan keamanan dan intelijen utama". Sementara Kelompok militan Palestina memujinya sebagai aksi heroik.

Petugas bersiaga di Penjara Gilboa, sebuah fasilitas keamanan tinggi di Israel utara yang dikenal sebagai "The Safe", ketika pihak berwenang menerima laporan dari petani setempat tentang "tokoh mencurigakan" di ladang pertanian terdekat.

Ketika staf penjara melakukan penghitungan kepala pada pukul 04.00 (01.00 GMT), mereka menemukan enam narapidana hilang.

Pakai Sendok Berkarat

Ilustrasi sendok | Karolina Grabowska dari Pexels

Orang-orang Palestina itu diyakini kabur dari sel mereka dengan menggali lubang di lantai kamar mandi. The Jerusalem Post melaporkan bahwa mereka menggunakan sendok berkarat yang mereka sembunyikan di balik poster.

Lubang itu mengarah ke ruang kosong di bawah penjara yang dibuat selama konstruksi fasilitas penjara, ketika puing-puing ditenggelamkan ke tanah. Seorang komandan polisi Israel menggambarkannya sebagai "cacat struktural".

Para narapidana diyakini telah bergerak melalui ruang untuk mencapai dinding luar penjara, kemudian menggali terowongan yang muncul di tengah jalan tanah di luar.

Dinas Keamanan Shin Bet mengatakan mereka yakin para tahanan telah melakukan kontak dengan orang-orang di luar penjara super ketat Israel, menggunakan ponsel selundupan dan mereka dijemput menggunakan mobil.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahanan Kabur Merupakan Anggota Militan

Keenam buronan itu termasuk Zakaria Zubeidi, mantan komandan kelompok militan Palestina Brigade Martir Al-Aqsa di Kota Jenin, Tepi Barat, serta lima anggota Islamic Jihad.

Zubeidi ditangkap oleh pasukan Israel pada 2019 karena dicurigai terlibat dalam sejumlah serangan penembakan dan saat ini diadili.

Empat dari anggota Islamic Jihad menjalani hukuman seumur hidup setelah dihukum karena merencanakan atau melakukan serangan membunuh warga Israel, sementara yang kelima ditahan tanpa dakwaan selama dua tahun di bawah perintah penahanan administratif, menurut media Israel.

Islamic Jihad menggambarkan pembobolan penjara sebagai aksi heroik dan mengatakan itu akan "mengguncang sistem pertahanan Israel", sementara juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan itu adalah "kemenangan besar" yang membuktikan "kemauan dan tekad tentara pemberani kami di dalam penjara musuh tidak dapat dikalahkan".

Perburuan

Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Polisi perbatasan Israel dan pasukan tentara yang terlibat dalam perburuan dilaporkan telah memasang penghalang jalan untuk menghentikan para napi mencapai Tepi Barat atau Yordania yang diduduki di dekatnya, yang berjarak sekitar 14 km (sembilan mil) di sebelah timur penjara Gilboa.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berbicara kepada Menteri Keamanan Publik Omer Bar-Lev dan "menekankan bahwa ini adalah insiden serius yang membutuhkan upaya menyeluruh oleh pasukan keamanan" untuk menemukan para buronan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.