Sukses

Top 3: Pasukan Lembah Panjshir, Pil COVID-19, dan Badai Ida Jadi Sorotan

Top 3: Pasukan Lembah Panjshir di Afghanistan, pil COVID-19 dari Pfizer, dan badai Ida.

Liputan6.com, Kabul - Taliban belum 100 persen berhasil menguasai Afghanistan. Kelompok di Lembah Panjshir masih menolak menerima kekuasaan Taliban begitu saja. 

Sebelumnya, kelompok ini menyebut siap negosiasi damai dengan Taliban, tetapi siap bertindak jika ada aksi agresif. 

Kabar mengenai pasukan Lembah Panjshir menjadi sorotan bagi pembaca isu global di Liputan6.com, Sabtu (4/9/2021). 

Beralih ke COVID-19, perusahaan obat Pfizer sedang melakukan uji manusia untuk pil COVID-19 mereka. Lalu, ada dampak dari terjangan Badai Ida di Louisiana hingga New York. 

Berikut daftar beritanya:

 

*Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Ada Apa di Lembah Panjshir?

Taliban telah menguasai Afghanistan dengan kecepatan luar biasa. Tetapi ketika mereka berkuasa di Kabul merencanakan pemerintahan baru, masih ada duri besar di pihak mereka yakni sebuah lembah kecil perlawanan anti-Taliban di timur laut ibu kota yang menolak untuk menyerah meskipun sepenuhnya dikepung.

Melansir BBC, Jumat (3/9/2021), pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi telah meminta penduduk Lembah Panjshir untuk meletakkan senjata mereka, tetapi permintaan itu tak terlalu digubris. 

Baca selengkapnya...

3 dari 5 halaman

2. Pil COVID-19

Perusahaan Pfizer sedang mengembangkan pil COVID-19 Dibutuhkan uji klinis yang melibatkan lebih dari seribu orang untuk mengetahui khasiat obat ini. 

Pfizer berkata obat PF-07321332 merupakan inhibitor protease yang memblokir aktivitas dari enzim protease yang dibutuhkan virus corona untuk replikasi.

Baca selengkapnya...

4 dari 5 halaman

3. Badai Ida Hantam AS, Ini Reaksi Presiden Joe Biden

Presiden AS Joe Biden mengatakan "investasi bersejarah" diperlukan untuk menangani krisis iklim, karena wilayah timur laut terguncang banjir bandang dan angin puting beliung yang telah menewaskan sedikitnya 41 orang.

Melansir BBC, AS menghadapi kehancuran terkait iklim di seluruh negeri dan mengatasinya adalah "masalah hidup dan mati", kata presiden. 

Baca selengkapnya...

5 dari 5 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.