Sukses

Tunjangan Tak Kunjung Dibayar Pemerintah, Nakes di Filipina Gelar Unjuk Rasa

Tenaga kesehatan di Filipina menggelar unjuk rasa karena tunjangannya tak dibayar pemerintah.

Liputan6.com, Manila - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) telah menggelar aksi protes di ibukota Filipina untuk menuntut diakhirinya apa yang mereka katakan sebagai pengabaian pemerintah dan tunjangan yang tidak dibayar.

Hal ini terjadi ketika tekanan di rumah sakit meningkat akibat kasus COVID-19

Melansir Al Jazeera, Rabu (1/9/2021), para pengunjuk rasa yang mengenakan peralatan medis pelindung berkumpul di sekitar Departemen Kesehatan (DOH) pada Rabu (1/9), memegang plakat yang menuntut tunjangan risiko dan pembayaran bahaya mereka, serta pengunduran diri Sekretaris Kesehatan Francisco Duque.

Staf medis mengalami kewalahan selama pandemi dan 103 di antaranya termasuk di antara sekitar 33.400 kematian akibat virus corona di Filipina.

“Sangat menyedihkan bahwa banyak dari kita telah meninggal, banyak dari kita menjadi sakit, dan banyak yang mengundurkan diri atau memilih untuk pensiun dini, namun kita masih berlutut di hadapan DOH untuk memberi kita tunjangan,” Robert Mendoza, presiden Aliansi Tenaga Kesehatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Protes Nakes

Presiden Rodrigo Duterte member tenggat waktu untuk membayar para pekerja kesehatan, menyusul ancaman perawat untuk mengundurkan diri dan serikat pekerja memperingatkan pemogokan.

“Pemerintah berjanji akan memberikan manfaat hari ini tetapi sampai sekarang belum. Saya kasihan pada kami karena kami yang memohon,” kata perawat, Nico Oba.

Asosiasi Perawat Filipina mengadakan protesnya sendiri secara virtual untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik dan lebih banyak staf rumah sakit.

Banyak fasilitas kesehatan yang kewalahan karena varian Delta yang sangat menular melihat kematian meningkat dan kasus melonjak, seperti di tempat lain di Asia Tenggara, di mana tingkat vaksinasi rendah dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Utara.

Filipina adalah negara pertama di luar China yang melaporkan kematian akibat virus corona dan sejak itu mencatat hampir dua juta kasus, termasuk rekor harian 22.366 pada Senin (30/8). 

Duterte telah mendukung Duque selama seruan berulang kali untuk pengunduran dirinya sejauh tahun lalu, yang terbaru setelah auditor negara menandai adanya "kekurangan" sebanyak lebih dari $ 1 miliar pengeluaran COVID-19. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.