Sukses

Bicara di Forum ASEAN, Menlu Retno Kembali Tegaskan Komitmen Indonesia Bantu Myanmar

Menlu Retno menegaskan posisi Indonesia dalam membantu warga Myanmar di bawah tekanan kudeta.

Liputan6.com, Jakarta - Myanmar masih berada di bawah pemerintahan junta militer sejak mereka merebut kekuasaan beberapa bulan silam. 

Berbagai upaya telah dilakukan oleh sejumlah negara tetangga, organisasi kemanusiaan hingga PBB dan termasuk ASEAN.

 

ASEAN sendiri telah menggelar KTT pada April lalu di Jakarta yang secara khusus fokus membahas solusi untuk isu kudeta militer Myanmar. 

Indonesia terus menegaskan komitmennya untuk membantu Myanmar, terutama memperjuangkan hak warga sipil Myanmar.

Menlu RI Retno Marsudi kembali bersuara dan berkontribusi dalam upaya ASEAN untuk membantu rakyat Myanmar.

"Bergabung dengan rekan dan mitra ASEAN saya di Pledging Conference untuk mendukung bantuan kemanusiaan ASEAN ke Myanmar (18/07) Menyampaikan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam upaya ASEAN untuk membantu rakyat Myanmar”, tulis Menlu Retno di Twitter resmi @Menlu_RI. 

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia menggarisbawahi pentingnya prinsip-prinsip bantuan kemanusiaan ASEAN: respons yang dipimpin ASEAN, kemandirian, fleksibilitas, transparansi, akuntabilitas, serta akses tanpa hambatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Presiden Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia

Dalam KTT ASEAN tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa situasi di Myanmar merupakan situasi krusial yang harus segera dihentikan.

"Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kekerasan harus dihentikan, dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu.

"Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," sambung dia.

Pada pertemuan itu, dia menyampaikan pentingnya pemimpin militer Myanmar untuk memberikan tiga komitmen. Pertama, permintaan komitmen penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar.

Selain itu, dia mengingatkan semua pihak untuk menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan. Jokowi juga meminta militer Myanmar untuk melepaskan para tahanan politik yang ditangkap dalam kudeta Februari lalu.

"Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif harus dimulai, tahanan politik harus segera dilepaskan," ujar Jokowi.

Jokowi mendorong agar dibentuknya Special Envoy ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar. Permintaan komitmen ketiga kepada pemimpin junta militer Myanmar untuk membuka akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama AHA Center.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.