Sukses

Usai Dihantam Gempa Magnitudo 7,2, Ahli Prediksi Ancaman Tsunami di Haiti

Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, kemungkinan korban bisa bertambah setelah gempa berkekuatan 7,2 melanda Haiti.

Liputan6.com, Port-au-prince - Ahli meteorologi CNN menjelaskan ancaman terbesar yang dihadapi Haiti setelah gempa bumi.

Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, kemungkinan korban bisa bertambah setelah gempa berkekuatan 7,2 melanda dekat Haiti.

Ahli meteorologi CNN Allison Chinchar menjelaskan risiko yang dihadapi Haiti termasuk ancaman Tsunami dan kerusakan akibat likuifaksi.

"Saat gempa terjadi, ini bisa menyebabkan likuifaksi. Dimana tanah akan kehilangan kekuatan akibat adanya gempa," ujar Chinchar, demikian dikutip dari laman CNN, Minggu (15/8/2021).

Gempa bumi magnitudo 7,2 yang mengguncang Haiti Sabtu 14 Agustus 2021 pagi waktu setempat memicu pemerintah mengumumkan keadaan darurat, setelah sedikitnya 304 orang dilaporkan tewas. Demikian Perdana Menteri Ariel Henry mengumumkan dalam konferensi pers.

Lebih dari 1.800 orang terluka akibat gempa bumi Haiti, kata layanan perlindungan sipil negara itu.

"Kalau untuk kebutuhan medis, ini urgensi terbesar kami. Kami sudah mulai mengirimkan obat-obatan dan tenaga medis ke fasilitas yang terdampak," kata Henry.

"Untuk orang-orang yang membutuhkan perawatan khusus yang mendesak, kami telah mengevakuasi sejumlah dari mereka, dan kami akan mengevakuasi beberapa lagi hari ini dan besok."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Titik Darurat di Haiti

Keadaan darurat akan berada di Western Department, Southern Department, Nippes, dan Grand'Anse.

Sementara itu, salah satu rumah sakit di selatan Kota Jeremie mengatakan kewalahan dengan pasien.

"Ada banyak orang yang datang -- banyak orang," kata seorang administrator di Rumah Sakit Saint Antoine kepada CNN yang dikutip Minggu (15/8/2021).

"Kami tidak memiliki cukup persediaan," imbuh administrator tersebut.

Akibat banyaknya korban gempa bumi tersebut, administrator itu menambahkan lagi, rumah sakit bahkan telah mendirikan tenda di halaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.